Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Sub Kelas :
Teleostei
Ordo :
Ostariophysi
Sub Ordo :
Siluroideae
Famili : Pangasiidae
Genus : Pangasius
Spesies : P. hypopthalamus
P. pseudopangasius Bleeker, 1862
P. pseudolais Vaillant, 1902
P. neopangasius Popta, 1904
P. pteropangasius Fowler, 1937
P. sinopangasius Chang & Wu, 1965
P. pangasius Ham. Buch.
P. jambal
P. humeralis
P. lithostom
P. nasutus
P. polyuranodon
P. niewenhuisii
Morfologi:
·
Badan memanjang berwarna
putih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya
bisa mencapai 120 cm, suatu ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar
domestik.
·
Kepala ikan patin relatif
kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah hal ini
merupakan ciri khas golongan catfish.
·
Pada sudut mulutnya
terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.
· Memiliki kepala kecil dibandingkan dengan bentuk badannya
· Bagian mulut kerucut melebar dan juga memiliki kumis halus
· Memiliki mata bulat berwarna kehitaman dan juga sirip dada di bagian
samping
· Insang terletak pada bagian samping dekat dengan sirip dada
· Sirip punggung memanjang ke belakang dan memiliki panjang 1-2 cm, memiliki
sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergerigi dan besar di sebelah
belakangnya. Sementara itu, jari-jari lunak sirip punggung terdapat enam atau
tujuh buah
·
Pada punggungnya terdapat
sirip lemak yang berukuran kecil sekali. Adapun sirip ekornya membentuk cagak
dan bentuknya simetris
·
Tidak memiliki sisik
·
Sirip duburnya panjang,
terdiri dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki enam
jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil
·
Sirip anak ini berbentuk
sisir di bagian pangkal ujung runcing berwarna kekuningan dan perak
·
Sirip ekor berbentuk
segitiga di bagian ujung pangkal bawah dan atas runcing
Habitat:
Benih patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali
muncul di permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada saat
menjelang fajar. Kebiasaan patin ini dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
melakukan penangkapan benih. Kemunculan benih patin dalam jumlah besar biasanya
menjelang akhir musim hujan atau sekitar bulan April-Mei. Penangkapan benih
patin biasanya menggunakan seser atau jala.
Patin adalah golongan ikan catfish yang mampu
bertahan pada lingkungan perairan yang jelek, misalnya kekurangan oksigen.
Tentu saja, pertumbuhan patin dapat optimal pada lingkungan budidaya yang
memenuhi persyaratan ideal. Walaupun patin dikenal sebagai ikan yang mampu
bertahan pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan
dengan kondisi perairan yang baik, seperti sungai dan danau yang merupakan
habitat aslinya.
Suka bergerombol dan aktif di malam hari
Ikan patin, merupakan ikan yang suka bergerombol dan
aktif di malam hari. hal ini terlihat, ketika kita melihat ikan patin baik di
alam liar maupun di empang, suatu ketika kita melihat ikan menyembul ke
permukaan, spontan akan diikuti ikan lainnya. Selain itu, ikan akan sangat
aktif di malam hari, baik di empang maupun di waduk atau sungai. Karenanya
banyak pemancing yang lebih memilih malam hari sebagai waktu berburu Patin.
Ikan patin biasanya sangat aktif muncul ke permukaan di atas jam 12 malam
sampai menjelang pagi. Meskipun dalam pemeliharaan di empang, pola pemberian
pakan dilakukan pada siang hari, ini tidak bisa mengubah sifat alamiah ikan
ini.
Sifat Dasar, Kebiasaan dan Jenis Makanan
Dilihat dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan,
yaitu ikan yang pasif dan ikan yang agresif. Dalam hal ini ikan patin termasuk
keduanya. Hal itu karena ikan Patin sering bermigrasi, dan kadang-kadang
menetap di dasar kolam. Di saat diam di dasar kolam, ikan Patin akan memakan
makanan yang mendekatinya, entah binatang air yang lewat, ataupun makanan lain
yang terbawa arus. Dan di saat Ikan patin bermigrasi dari satu tempat ke tempat
lain.
Ikan patin merupakan ikan yang terbiasa makan di dasar.
Namun hal ini tidak mutlak, ikan patin juga sering dijumpai memakan ikan di
tengah perairan, ataupun di permukaan.
Ikan patin termasuk ikan omnivora, yang mana akan memakan
segala termasuk tumbuh-tumbuhan maupun binatang hidup ataupun bangkai.
kebiasaan makan ikan patin tergantung dari habitat dimana dia hidup. Di sungai
ikan patin akan memakan segala sesuatu diantaranya, segala macam pakan baik
jasad-jasad hewani maupun nabati, misalnya macam-macam buah-buahan dari
tumbuhan pinggir sungai, biji-bijian, udang (Crustacea), Molusca, Copepoda,
Ostracoda, Cladosera, Isopoda, Amphipoda, cacing dan sisa-sisa organisme
lainnya.
Namun demikian, tidak berarti ikan patin tidak mau makan
makanan lain, binatang yang hidup di air kerap menjadi makanan tambahan bagi
ikan Patin.
Referensi: banyudadi, mancingfun,
fredikurniawan