3. FUNGSI
SITUS
Agar desain sebuah
situs benar-benar sesuai dengan fungsi situs tersebut, sebaiknya seorang
desainer web mengetahui beberapa fungsi situs. Secara umum situs mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi komunikasi. Situs
yang memiliki fungsi ini pada umumnya adalah situs web dinamis. Beberapa
fasilitas yang mempunyai fungsi komunikasi, seperti : web mail, form contact, chating, forum dan
lain-lain.
b. Fungsi informasi. Situs yang memiliki fungsi informasi lebih menekankan
pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs adalah menyampaikan isinya.
Website yang memiliki fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti: News, Profile company, Library,
referensi, dan lain-lain.
c. Fungsi Entertainment. Beberapa contoh website dengan fungsi ini misalnya
web-web yang menyediakan Game Online, Music
Online, Movie Online, dan lain-lain.
d. Fungsi Transaksi. Sebuah website
dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan transaksi bisnis antara lain: Online order, pembayaran menggunakan
kartu kredit dan lain-lain.
4. KATEGORI
SITUS
Dalam internet
terdapat berbagai macam model situs yang gunanya untuk memudahkan dalam
identifikasi situs. Situs dapat dikelompokkan menjadi
dua kategori yaitu:
a. Kategori
website berdasarkan bidang operasionalnya. Website berdasarkan bidang
operasionalnya: website bidang pendidikan, website bisnis, website sosial,
website entertainment, website iklan dan lain-lain.
b. Kategori
website berdasarkan bentuknya. Ada
beberapa macam bentuk website, seperti: (1) Profile, (2) Online, (3)
Reference/library, (4) Utility (dictionary,
search engine, dan lain-lain), dan (5) Portal (multi services).
5. KRITERIA
SITUS YANG BAIK
a. Usability
Usability merupakan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan
aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah
dan cepat. Untuk mencapai tingkat usability yang ideal, sebuah situs harus
memenuhi 5 syarat berikut:
• Mudah untuk dipelajari.
Dengan meletakkan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar
pengunjung dapat menemukannya dengan cepat.
• Efisien dalam penggunaan.
Dengan menyediakan link seperlunya saja agar pengunjung dapat mencapai
informasi yang diperlukan dengan cepat dan mudah.
• Mudah untuk diingat.
Dengan tidak banyak melakukan perubahan yang mencolok pada situs, khususnya
pada navigasi.
• Tingkat kesalahan rendah.
Dengan menghindari link yang tidak berfungsi (broken link) atau halaman masih dalam proses pembuatan (under construction).
• Kepuasan pengguna. Hal ini
wajib diperhatikan karena berhubungan dengan kelangsungan situs web. Oleh karena itu sebuah website seharusnya
mudah digunakan oleh user. Dalam artian
user harus dapat menemukan apa yang mereka cari, mendownloadnya dengan cepat,
mengetahui kapan mereka selesai, dan dapat dengan mudah memberitahukan site
atau konten yang mereka temukan kepada user lainnya. Dan ini merupakan promosi
bagi situs tersebut.
b. Sistem navigasi (struktur)
Aspek navigasi berkaitan dengan cara atau mekanisme perpindahan
dari satu situs ke situs yang lain (menu
system) di dalam sebuah sistem website. Kemudahan bernavigasi dalam situs
web melibatkan sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain
interface situs web tersebut. Navigasi membantu user menemukan jalan yang mudah
ketika menjelajahi situs web untuk dapat menemukan apa yang mereka butuhkan
dengan cepat. Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media seperti teks,
image atau animasi. Syarat navigasi yang baik:
• Mudah dipelajari
• Konsisten
• Memungkinkan feedback
• Muncul dalam konteks
• Memberikan alternatif lain
• Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan
• Menyediakan pesan visual yang jelas
• Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami
• Mendukung tujuan dan perilaku user.
Beberapa saran untuk membuat
navigasi yang baik:
• Rencanakan dengan benar.
• Kelompokkan link navigasi dan atur seperlunya.
• Membuat tampilan navigasi yang berbeda dari tampilan lainnya.
• Navigasi yang singkat, tepat dan jelas.
• Navigasi yang memungkinkan user feedback.
• Bila diperlukan buatlah breadcrumb
untuk memudahkan pengunjung menjelajahi situs dengan cepat dan mengetahui
lokasi serta kedalaman kunjungan mereka pada situs.
• Tidak ada navigasi yang non fungsional (broken link, baik internal maupun eksternal) dan navigasi yang
belum ada isinya.
• Jaga konsistensi. Posisi daerah navigasi harus tetap dan struktur
navigasi harus konsisten dengan struktur isi, yang diurutkan berdasarkan logika
pengunjung. Seperti penempatan yang sama pada setiap halaman, warna yang sama
dan mudah untuk dilihat.
c. Graphic Design (Desain
Visual)
Desain yang baik sekurang-kurangnya memiliki komposisi warna yang
baik dan konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca,
penggunaan grafik yang memperkuat isi teks, penggunaan animasi pada tempat yang
tepat, isi animasi yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan membentuk
suatu pola yang harmonis. Beberapa saran untuk membuat desain visual yang baik:
• Desain visual harus menciptakan kejelasan kegunaan, sesuai dengan
tujuan situs, dan desainnya harus mampu mengomunikasikan, mendukung dan
menyempurnakan situs tersebut secara visual.
• Berkesan profesional dan orisinal.
• Keep it clean and simpel.
Jaga agar situs web tetap bersih dan sederhana dengan menggunakan grafik secukupnya.
• Jaga agar grafik berukuran kecil dan gunakan fasilitas optimize
pada program pengolah grafik.
• Menggunakan format yang tepat. Seperti format JPEG dan PNG 24 bit
digunakan untuk foto, format GIF dan PNG 8 bit digunakan untuk image berwarna
sederhana.
d. Contents
Konten atau isi
adalah ruh utama sebuah situs, karena
itu haruslah menarik, relevan, dan sesuai untuk target audien situs yang
dituju. Situs web sebaiknya memiliki
arsip dari konten data-data lama. Untuk objektivitas dan ketepatan informasi
yang terdapat pada konten, lebih baik bila konten tersebut merupakan hasil
kompilasi data dan diperkuat dengan pendapat pihak-pihak berwenang. Miliki
data-data atau penjelasan pendukung. Sertakan juga daftar referensi dari sumber
yang berwenang. Bila konten berbentuk
multimedia, usahakan berhubungan dengan isi situs web. Streaming bersama isi
situs web. Sinkronkan antara audio dan visual. Jika perlu aksesnya
dikelompokkan pada halaman tertentu dan diberikan informasi mengenai besar file
dan total waktu pemutarannya. Beberapa saran untuk membuat konten yang baik:
• Mengenali audien. Menulis
dengan gaya mereka dan sesuaikan dengan isinya.
• Selalu up-to-date.
• Menyatakan kebijakan
dengan jelas.
• Kualitas di atas
kuantitas.
• Membuat tulisan pada
halaman web agar mudah dan cepat dalam proses scanning.
Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya
(browser), harus memberikan alternatif bagi browser yang tidak dapat melihat
situs tersebut. Beberapa saran untuk meningkatkan kompatibilitas:
• Uji di berbagai browser. Dengan pertimbangan bahwa browser yang
dipakai user bisa berbeda, versi berbeda, atau setting berbeda, dan lain-lain.
• Pastikan situs web bekerja paling tidak di platform PC.
• Bila memungkinkan, tawarkan pilihan tampilan situs, baik halaman
web yang pelan (versi grafis atau
animasi) atau cepat (versi HTML).
• Bila menggunakan plug in,
pastikan pengunjung dapat dengan mudah mendownload (mengunduh)nya.
f. Loading time
Bila sebuah situs web dapat tampil lebih cepat, kemungkinan besar
user akan kembali mengunjungi situs tersebut, apalagi bila ditunjang dengan
konten dan tampilan yang menarik. Beberapa saran untuk meningkatkan loading time:
• Menguji dalam berbagai kecepatan koneksi.
• Bila menggunakan grafik, jagalah grafik agar berukuran kecil dan
gunakan fasilitas optimize pada program pengolah grafik.
• Melakukan slicing pada image secara efektif.
• Menggunakan atribut pada image.
• Melakukan manajemen tabel yang baik.
• Menggunakan animasi dan suara seefektif mungkin.
g. Functionality
Fungsionalitas ini menyangkut beragam fasilitas dan kemudahan
yang tersedia di situs web. Seberapa baik sebuah situs web bekerja dari aspek
teknologinya, hal ini bisa melibatkan programmer dengan scriptnya, misalnya
HTML, (DHTML), PHP, ASP, COLDFUSION, CGI, SSI, dan lain-lain.
h. Accesibility
Halaman web harus dapat digunakan oleh setiap orang, tanpa
memandang usia dan keadaan fisiknya.
Hambatan infrastruktur juga harus diperhatikan, seperti akses internet
yang lambat, spesifikasi komputer, penggunaan browser, dan lain-lain, yang
dapat mempengaruhi akses seseorang, termasuk berbagai teknologi baru seperti
PDA dan ponsel. Web juga harus dapat diakses melalui teknologi tersebut.
g. Interactivity
Interaktivitas adalah hal-hal yang melibatkan pengguna
situs web sebagai user experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari
interaktivitas adalah hyperlinks (link) dan mekanisme feed back. Hyperlinks
digunakan untuk membawa pengunjung ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik
terkait, atau lainnya. Seperti link yang berbunyi More info about this, glossary, related links. Untuk mekanisme feed
back, contohnya seperti kritik, komentar, pertanyaan, polling/survey. Keuntungan
dari adanya mekanisme feedback adalah user dapat memberitahu pengelola bila ada
kesalahan pada situs seperti missing
link, dead link, atau kesalahan lainnya. User juga dapat memberikan
kritik/saran demi kemajuan situs.
PEMANFAATAN SITUS SEBAGAI SUMBER INFORMASI
Situs merupakan suatu layanan yang banyak memuat
informasi yang dapat membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi
mereka. Biasanya informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran dapat diunduh (download), dicetak (print)
atau hanya dibaca di monitor. Pada
dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang di dapatnya
melalui penelusuran dari internet.
Frekuensi Pemanfaatan Situs
Setiap pengguna
situs memiliki frekuensi kunjungan dalam memanfaatkan fasilitas situs yang
berbeda. Hal ini tergantung pada kebutuhan mereka akan informasi dan lainnya,
sebab setiap orang memiliki waktu dan kesempatan yang berbeda pula. Oleh sebab
itu frekuensi pemanfaatan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
bagaimana pengguna situs memanfaatkan fasilitas situs. Adapun frekuensi pemanfaatan situs biasanya
dipengaruhi oleh ketersediaan dan kelengkapan informasi pada sebuah situs,
kebutuhan informasi, waktu dan lain sebagainya.
Tujuan Pemanfaatan Situs
Pada umumnya tujuan
pengguna menggunakan sebuah situs dapat beragam, selain untuk mendukung studi
bagi mahasiswa sebagai pemenuhan tugas kuliah, tugas praktikum dan bahan
referensi tergantung ada atau tidaknya kaitan isi situs yang diakses dengan
tugas kuliah, tugas praktikum, dan materi perkuliahan, juga dapat digunakan
untuk tujuan lainnya seperti refreshing, menambah wawasan, penelitian dan
sebagainya.
references: berbagai sumber