Indonesia
kaya akan sumber daya laut terutama perikanan, tetapi sejauh ini banyak nelayan
yang belum optimal dalam kegiatan penangkapan ikan. Nelayan merupakan stakeholders
utama di bidang perikanan bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
sehingga perlu mendapatkan akses teknologi tepat guna dan sederhana untuk
membantu kegiatan penangkapan ikan.
Disadari bahwa nelayan merupakan salah satu pilar
penting dalam pembangunan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini
disebabkan nelayan merupakan kelompok masyarakat yang hampir setiap hari
berhubungan dengan laut dan melakukan kegiatan penangkapan ikan yang hasilnya
berkontribusi terhadap perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Selain itu, sebagai negara maritim dengan luas lautan
mencapai 5,8 juta km2 yang terdiri dari perairan teritorial, perairan laut 12
mil, dan perairan ZEE Indonesia dan memiliki 17.504 buah pulau dengan panjang
garis pantai 104.000 km, secara geografis, Indonesia juga memiliki posisi yang
strategis karena terletak di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik) yang
merupakan jalur pelayaran internasional. Dengan melihat berbagai potensi
tersebut maka pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo
telah mencanangkan konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan kekayaan
laut yang luar biasa ini, Indonesia harus mampu memanfaatkannya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Guna meningkatkan peran nelayan dalam pembangunan
poros maritim, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan
sentuhan teknologi modern kepada nelayan dalam mengakses informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas penangkapan dan operasional kapal.
Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi yang cukup pesat saat ini
seyogyanya dapat menciptakan operasional kapal yang lebih efisien. Inilah yang
menjadi tujuan dibangunnya Sistem Informasi Kenelayanan (SIK) atau lebih
dikenal sebagai aplikasi Nelayan Pintar.
Aplikasi nelayan pintar yang telah dibangun dapat
diakses secara gratis untuk mendukung aktivitas penangkapan ikan. Nelayan yang
telah menginstal aplikasi nelayan pintar di gadget androidnya dapat memperoleh
beberapa informasi penting antara lain informasi daerah penangkapan ikan,
informasi cuaca, informasi harga ikan, informasi kesuburan perairan, dan
koordinat posisi dimana dia berada.
Selama ini, informasi-informasi tersebut diperoleh
nelayan dari berbagai sumber seperti pemilik kapal, pelabuhan perikanan, atau
informasi dari nelayan lain melalui komunikasi radio. Dengan perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi, informasi-informasi tersebut dapat
disatukan atau diintegrasikan dalam satu sistem dan dapat dilihat di dalam satu
genggaman perangkat smartphone. Sistem tersebut dinamakan Sistem
Informasi Kenelayanan (SIK) atau lebih dikenal sebagai aplikasi Nelayan Pintar.
Demi
menopang tiga pilar kebijakan KKP serta komitmen terhadap kesejahteraan nelayan
Indonesia, Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan meluncurkan hasil inovasi
riset kelautan dan perikanan yang sangat membantu dalam proses penangkapan
ikan. Teknologi ini diberi nama Sistem Informasi Nelayan Pintar atau akrab
disebut Nelpin atau SisNeLY.
Aplikasi
Nelpin ini diharapkan dapat merubah paradigma nelayan dari yang tadinya mencari
ikan di laut beralih menjadi menangkap ikan di laut. Implementasi aplikasi
Nelpin diharapkan dapat menjadi alat bantu menentukan fishing
ground dalam kegiatan penangkapan ikan, yang tentu saja hal ini
akan berimbas pada pendapatan nelayan karena dengan lokasi penangkapan yang
sudah terlebih dulu diketahui maka nelayan tidak perlu membuang-buang bahan
bakar untuk mencari lokasi penangkapan dan tentunya kegiatan penangkapan ikan
jadi lebih ramah lingkungan.
Sebagai
informasi bahwa Nelpin adalah sebuah aplikasi berbasis smartphone android yang
dibuat dan dikembangkan sejak 2015 oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan
Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) dalam rangka mendukung nelayan
melakukan kegiatan penangkapan ikan. Aplikasi ini merupakan gabungan dari
berbagai aplikasi informasi berbasis android, mulai dari Peta Perkiraan Daerah
Penangkapan Ikan (PPDPI), kesuburan perairan, informasi cuaca, hingga informasi
harga ikan terbaru, fitur perkiraan BBM serta bantuan. Perubahan ini
disesuaikan dengan kebutuhan nelayan.
1.
Informasi PPDPI, sumber data: Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) – KKP di Prancak, Bali
2.
Informasi cuaca, sumber data: Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG)
3.
Informasi kesuburan perairan, sumber data: INDESO
(Insfrascture Development for Space Oceanography)
4.
Informasi harga ikan, sumber data: Pusat Informasi
Pelabuhan Perikanan – KKP
Aplikasi ini diharapkan membantu
nelayan mencari fishing ground sehingga bahan bakar dapat dihemat dan kegiatan
penangkapan ikan menjadi lebih ramah lingkungan.
Aplikasi Nelayan Pintar (Nelpin)
dapat digunakan pada gadget smartphone android minimal versi 4.0.0. Aplikasi
bernama Sistem Informasi Kenelayanan (SI Kenelayanan) ini dapat diunduh lewat
layanan Google Play Store, dengan mengunduhnya melalui link ini, https://play.google.com/store/apps/details?id=wtr.nelpin.kkp&hl=en_US.
Perkembangan teknologi informatika saat ini berkembang
dengan sangat pesat dan pemanfaatannya telah diaplikasikan di banyak sektor
termasuk kelautan dan perikanan. Sistem Informasi di sektor perikanan salah
satunya telah digunakan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
menunjang perikanan tangkap, dikenal sebagai Sistem Informasi Kenelayanan (SIK).
Dengan sistem ini, komunitas nelayan dapat mengakses informasi seperti daerah
penangkapan ikan, informasi cuaca, informasi harga ikan, informasi kesuburan
perairan melalui aplikasi pada perangkat gadget android mereka.
Ruang Lingkup SIK
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (Balitbang KP) pada tahun anggaran 2015 mendapatkan tugas dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun Sistem Informasi Kenelayanan
bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagai stakeholder. Pusat Pengkajian dan
Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) sebagai salah satu unit
kerja Balitbang KP mendapat tugas untuk mengintegrasikan data dan informasi
dari unit kerja lain ke dalam satu aplikasi yang dapat diakses oleh nelayan,
yaitu aplikasi berbasis android.
Selain P3TKP, pembangunan sistem informasi nelayan
pintar di Balitbang KP juga dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP). Kegiatan ini sebagai pendukung dari
program SIK P3TKP.
Data dan Informasi
Sepuluh informasi (menu) utama yang disediakan
dalam aplikasi Nelayan Pintar adalah:
--Daerah Penangkapan,
--Lapor Tangkapan,
--Perkiraan
BBM,
--Cuaca
Perairan,
--Gelombang Perairan,
--Arah Angin,
--Harga Ikan,
--Pelabuhan,
--Hitung
BBM, dan
--Nama-nama
Ikan.
Sedangkan informasi lain sebagai
menu tambahan adalah:
--Obrolan (Chat)
--Kontak.
Semua menu tersebut disajikan dengan tampilan yang
mudah dimengerti dan mudah dioperasikan layaknya sebuah smartphone.
Dengan Sistem Informasi Nelayan Pintar, nelayan dapat mengakses berbagai
informasi yang mereka butuhkan melalui satu aplikasi pada perangkat gadget
android yang mereka miliki. Hal ini akan memberikan kemudahan dan manfaat bagi
nelayan, sehingga diharapkan produktivitas mereka meningkat.
Unit kerja yang mendukung SIK antara lain informasi
Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan bersumber dari Balai Riset dan
Observasi Laut (BROL) – KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Sejak tahun
2000, BROL telah mengembangkan teknologi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan
(PPDPI). Pembuatan PPDPI didasarkan pada informasi sebaran konsentrasi
klorofil-a, suhu permukaan laut, dan anomali tinggi permukaan air laut dari
citra satelit. Saat ini ada 3 jenis PPDPI yang dihasilkan BROL, yaitu PPDPI
Nasional, PPDPI Laut Sawu, dan PPDPI Pelabuhan Perikanan.
Informasi PPDPI tersebut selama ini disebarkan
melalui situs web KKP, melalui pelabuhan perikanan, dinas kelautan dan
perikanan setempat, dan juga melalui SMS center. Selain PPDPI, BROL juga
telah mengembangkan Peta Lokasi Penangkapan Ikan (Pelikan) Tuna, Pelikan
Cakalang, serta Pelikan Lemuru. Informasi yang telah diintegrasikan dan
dimanfaatkan untuk aplikasi android nelayan pintar adalah informasi PPDPI
nasional dan informasi PPDPI pelabuhan perikanan.
Data informasi prakiraan cuaca diperoleh dari Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Informasi tersebut merupakan
informasi prakiraan cuaca wilayah perairan, yang meliputi informasi arah angin,
kecepatan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut. Informasi ini di-update
setiap hari oleh BMKG.
Informasi harga ikan merupakan salah satu informasi
penting bagi nelayan. KKP melalui Direktorat Pelabuhan Perikanan sudah membuat
informasi tersebut. Nelayan bisa mengaksesnya di alamat
http://pipp.djpt.kkp.go.id/index.php/produksidanharga. Situs tersebut
menampilkan harga dan produksi ikan di pelabuhan perikanan setiap hari atau
mengaksesnya langsung dengan mudah melalui aplikasi android nelayan pintar yang
telah diintegrasikan.
Informasi kesuburan perairan diperoleh dari data
INDESO (Infrastructure Development for
Space Oceanography). Program INDESO bertujuan untuk memahami, menganalisis
model, maupun memprediksi evolusi sirkulasi laut di perairan Indonesia.
Informasi kesuburan perairan mengindikasikan kandungan klorofil di suatu
kawasan perairan.
Informasi kesuburan perairan tersebut dapat digunakan
sebagai indikasi banyaknya ikan di suatu kawasan perairan. Nelayan dapat
membacanya dari warna-warna sebagai Indikator kesuburan suatu kawasan perairan
yaitu dari warna biru sampai merah, di mana warna biru mengindikasikan perairan
kurang subur, dan warna merah mengindikasikan perairan sangat subur.