BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN PAKAN IKAN BUATAN
Sebelum melakukan pembuatan pakan ikan harus dipahami terlebih dahulu tentang jenis-jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan budidaya. Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk, berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan konstribusinya pada pertumbuhan ikan. Jenis- jenis pakan buatan berdasarkan bentuk antara lain adalah:
1) Bentuk larutan
Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya diberikan pada saat larva dengan komposisi bahan baku yang utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan tambahan vitamin dan mineral.
2) Bentuk tepung/meals
Digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-40 hari). Tepung halus diperoleh dari remah yang dihancurkan atau dibuat komposisi dari berbagai sumber bahan baku seperti menyusun formulasi pakan, dan biasanya diberikan pada larva sampai benih ikan.
3) Bentuk butiran/granules
Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang dihancurkan atau dibuat sama seperti membuat formulasi pakan lengkap dan bentuknya dibuat menjadi butiran.
4) Bentuk remahan/crumble
Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.
5) Bentuk lembaran/flake
Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat dari berbagai bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan dan pada saat akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk bentuk lembaran atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan kemudian komposisi berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi yang kemudian dihamparkan di atas alas aluminium atau seng dan dikeringkan, kemudian diremas-remas.
6) Bentuk pellet tenggelam/sinking
Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di dalam perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50%nya yaitu
1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari.
7) Bentuk pellet terapung/floating
Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di permukaan perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi tergantung pada ukuran bukaan mulut ikan/biota air. Jika ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50% dari ukuran bukaan mulutnya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram perekor dan berumur > 120 hari.
Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a. Pakan basah yaitu pakan yang mengandung air biasanya lebih dari 50%. Pakan basah biasanya terdiri dari pakan segar atau pakan beku, berupa cincangan atau gilingan daging ikan yang tidak bernilai ekonomis. Jenis pakan ini biasa diberikan kepada induk-induk ikan laut/udang, contoh pakan basah antara lain adalah cincangan daging cumi-cumi atau ikan laut.
b. Pakan lembab yaitu pakan yang mengandung air berkisar antara 20 - 40%. Pakan lembab dibuat sebagai alternatif dari pakan basah yang banyak kekurangannya antara lain dapat mencemari perairan dan kekurangan asam amino tertentu. Pakan lembab ini dibuat dengan komposisi pakan sesuai kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya tidak dilakukan pengeringan, dibiarkan lembab dan disimpan dalam bentuk pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada juga pakan basah ini dibuat dengan komposisi ikan yang dipasteurisasi ditambah beberapa tambahan seperti perekat, vitamin dan mineral atau silase ikan yang diberi beberapa komposisi zat tambahan. Pakan lembab ini dapat diberikan pada ukuran ikan dari benih sampai ke pembesaran.
c. Pakan kering yaitu pakan yang mengandung air kurang dari 10%. Jenis pakan ini yang biasa digunakan pada budidaya ikan secara intensif karena sangat mudah dalam proses distribusi, penyimpanan dan penanganannya. Jenis pakan kering ini dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan pada setiap tahapan budidaya dapat menggunakan pakan kering ini disesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan yang akan mengkonsumsinya
A. FORMULASI PAKAN BUATAN
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari bahan makanan baik nabati maupun hewani dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan. Dengan diberikan pakan buatan maka kebutuhan gizi ikan dapat dipenuhi setiap saat tanpa bergantung pada pakan alami yang ada.
Dalam usaha budidaya ikan, pakan merupakan biaya operasional tertinggi, mencapai lebih dari 60% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, untuk mengurangi biaya produksi dalam usaha budidaya, pakan ikan dapat dibuat sendiri. Pakan ikan yang dibuat sendiri memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan membeli di pasar. Diantaranya adalah komposisi dapat disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang akan mengkonsumsi pakan tersebut, karena setiap jenis ikan mempunyai kebutuhan nutrisi/zat gizi yang spesifik.
Komposisi pakan buatan disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis biota air. Komposisi ini sering disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik berarti mengandung semua zat gizi yang diperlukan ikan dan secara ekonomis murah serta mudah diperoleh sehingga memberikan keuntungan. Penyusunan formulasi pakan harus memperhatikan nilai kandungan protein karena zat ini merupakan komponen utama untuk pertumbuhan ikan. Setelah diketahui kandungan protein dari pakan yang akan dibuat, maka langkah selanjutnya adalah perhitungan untuk komponen zat- zat gizi yang lain, seperti karbohidrat dan lemak.
Terdapat beberapa cara/metoda untuk menyusun formulasi pakan, di antaranya adalah dengan metode segi empat pearson’s, metode lembaran kerja (Worksheet), metode trial and error, dan metode persamaan aljabar. Contoh formulasi pakan ikan, sebagaimana pada tabel di bawah ini.