Selasa, 15 Juli 2014

BUDIDAYA NILA DI KOLAM TERPAL

 
Nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan. Ikan jenis ini dapat dibudidayakan di berbagai habitat (di air tawar, payau, dan laut) karena nila toleran terhadap salinitas yang luas (euryhaline). Kini, nila juga dapat dibudidayakan di kolam terpal yang merupakan salah satu inovasi pengembangan kolam tadah hujan, serta pemanfaatan lahan kritis dan sempit.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kolam terpal:
1. Sumber air untuk mengisi kolam terpal
Sumber air berupa air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi jika kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau.
2. Ketinggian lokasi
Ketinggian lokasi perlu diperhatikan karena terkait dengan suhu air. Untuk budi daya ikan nila, ketinggian yang cocok adaiah 0-500 m dpi.
3. Ukuran ikan
Ukuran yang akan dipelihara perlu dipertimbangkan karena terkait dengan kedalaman air di dalam kolam. Misalnya, benih nila cocok dipelihara pada kedalaman air 40-50 cm. Untuk menampung air sedalam 40 cm, cukup dibuat kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 60 cm. Untuk usaha pembesaran yang menggunakan benih ukuran 20-30 g/ekor, dibutuhkan kedalaman air antara 80-100 cm. Untuk menampung air sedalam 100 cm, diperlukan kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 120 cm.
4. Dasar tanah dan kerangka yang digunakan
Dasar tanah untuk peletakan kolam terpal harus rata, begitu pula dengan kerangka yang digunakan hendaknya tidak berbahan tajam karena dapat membuat terpal sobek. Bila tanah tidak rata, sebaiknya diberi lapisan dan pelepah batang pisang atau sekam padi. Selain berfungsi meratakan tanah, kedua bahan ini dapat menstabilisasi suhu.
5. Peralatan Pendukung
Dalam pengelolaan kualitas air di kolam terpal, diperlukan beberapa peralatan, baik untuk menjaga ketersediaan air maupun untuk memelihara kualitas air. Beberapa peralatan yang perlu disediakan adalah Aerator atau blower  yangg hanya diperlukan sewaktu-waktu untuk meningkatkan kandungan oksigen, Pompa, selang atau pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air ke kolam terpal atau pun untuk membersihkan dasar kolam dengan cara melakukan sifon

Jenis Kolam Terpal

Berdasarkan bahan dan cara membuatnya, terutama dinding atau kerangka kolam maka dikenal adanya beberapa jenis kolam terpal, antara lain:
1. Kolam terpal dengan kerangka bambu, kayu, pipa ledeng, atau besi.
2. Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata.
3. Kolam terpal dengan dinding tanah.
4. Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal.
Kolam 1 dan 2 tersebut termasuk ‘kolam terpal di atas permukaan tanah”; kolam 3 merupakan ‘kolam terpal di bawah permukaan tanah”; dan kolam 4 dapat berupa ‘kolam di bawah permukaan tanah atau di atas permukaan tanah”
Keunggulan Kolam Terpal

Keunggulan dari kolam terpal adalah dapat diterapkan (dibangun) di berbagai tempat, tidak harus di lahan yang ideal sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam terpal juga mudah dibersihkan dan dipindahkan. Membudidayakan  ikan di kolam terpal, padat penebarannya dapat ditingkatkan, sintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur. Di samping itu, pembuatan dan pemeliharaan ikan di kolam terpal juga lebih mudah (secara teknis) dan lebih murah (secara finansial). Karena keunggulan itulah maka budi daya ikan di kolam terpal ini terus berkembang, termasuk untuk pemeliharaan ikan nila.
Keunggulan kolam terpal ini merupakan salah satu peluang yang baik bagi pengembangan budi daya nila. Kolam terpal dapat diterapkan untuk pembenihan nila, pendederan, serta pembesaran untuk menghasilkan nila konsumsi dan induk.
Dengan adanya teknik budi daya ikan di kolam terpal ini, masyarakat yang mempunyai lahan sempit dan persediaan air terbatas pun dapat memelihara ikan di sekitar rumah. Sebagai ikan ekonomis, budi daya nila di kolam terpal juga merupakan peluang usaha yang prospektif, tidak hanya bagi pemodal besar, tetapi juga bagi masyarakat umum yang memiliki modal kecil dan lahan terbatas. Budi daya nila di kolam terpal dapat menjadi salah satu pilihan usaha untuk meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja, dan menyediakan protein ikan, yang pada akhirnya dapat menggerakkan ekonomi di suatu kawasan.
Merujuk pada: infoteklutkan.blogspot.com
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar