Dalam budaya Jawa, sering kita jumpai doa/harapan yang terucap "Mugo-mugo dadio pasangan koyo mimi lan mintuno". Apa yang kemudian terbesit dari doa itu. Ternyata banyak yang tidak faham apa yang dimaksud dengan "mimi lan mintuno". Saya mencoba mencari jawaban atas kegalauan hati soal "mimi lan mintuno", akhirnya terpecahkan sudah apa itu "mimi lan mintuno" dan juga filosofinya mengapa pasangan setia itu selalu digambarkan dengan "mimi lan mintuno"
Mimi, atau Mintuna, ialah beberapa jenis hewan beruas (artropoda)
yang menghuni perairan dangkal wilayah paya-paya
dan kawasan mangrove
yang berbentuk seperti ladam kuda berekor. Semuanya (empat jenis) termasuk dalam
keluarga Limulidae dan menjadi
wakil dari bangsa Xiphosurida yang
masih bertahan hidup. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk
berarti sejak masa Devon (400-250 juta tahun yang lalu) dibandingkan dengan
bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama. Mimi adalah nama dalam bahasa Jawa
untuk yang berkelamin jantan dan mintuna adalah untuk yang
berkelamin betina. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Horseshoe
Crab. Belangkas mudah ditangkap di tepi-tepi pantai. Sekitar 500.000
belangkas setiap tahun dikumpulkan di pesisir Timur AS, diatur di bawah hukum
antarnegara bagian (Wikipedia).
Hewan ini bukanlah masuk ke jenis crab/kepiting (udang-udangan), namun lebih kepada family arachnidae.
Ada empat
macam species yang ditemukan di muka bumi ini.
1) Limulus polyphemus
ditemukan di sepanjang barat lautan Atlantik dan pantai Gulf, mulai dari Maine
hingga Yucatan Peninsula, dengan Teluk Delaware sebagai sentral
populasinya. Sedangkan
2) Tachypleus gigas
dan
3) Carcinoscorpius rotundicauda ditemukan di wilayah Indo Pasifik, mulai dari Teluk Bengal
hingga Indonesia dan Kalimantan.
4) Tachypleus tridentatus berada antara Philipina hingga di barat daya lautan Jepang
Ukuran organisme yang jantan lebih kecil daripada yang
betina. Panjang tubuhnya kira-kira 51 cm (20 inchi). Ketika masih hidup
berwarna coklat kehijauan. Tetapi setelah mati berubah menjadi coklat tua.
Hewan ini bernafas dengan insang, yang letaknya di ruas paling akhir abdomen.
Mulutnya terletak di tengah-tengah badannya. Sementara matanya berada di bagian
atas sebelah depan cangkangnya.
Jika hewan
ini terbalik, maka ia akan menggunakan ekornya yang kuat untuk tumpuannya
berbalik. Kalau ia tidak bisa segera berbalik, maka akan mati. Bila ada bagian
tubuhnya yang putus, bisa tumbuh lagi seperti semula. Ia juga mempunyai sistem
kekebalan tubuh yang menakjubkan.
Dalam
penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika
Serikat, cairan yang diambil dari organisme ini bisa untuk membekukan darah.
Untuk mengambil cairan tersebut, ilmuwan tidak perlu melukai mereka, dan dengan
segera mengembalikannya ke dalam air.
Mimi dan
mintuno ini menghabiskan waktu hidupnya di perairan yang mempunyai salinitas
tinggi, dan banyak ditemukan di perairan dangkal atau teluk. Tempat hidupnya
kebanyakan di wilayah yang banyak terdapat endapan lumpur, karena di situlah bisa dengan mudah ditemukan makanannya, yaitu jenis
cacing dan kerang-kerangan (remis dan kijing).
Jika perairan
tempat tinggalnya itu hangat sepanjang tahun, maka ia juga akan aktif sepanjang
tahun. Tapi jika perairan suhunya menurun ketika musim dingin, maka ia akan
mengubur tubuhnya di dalam lumpur, menunggu hingga musim semi tiba.
Horseshoe crab
dewasa akan turun ke perairan yang lebih dalam ketika masanya berkembang biak.
Terjadinya perkawinan dan pembuahan paling banyak ketika malam hari saat bulan
purnama. Biasanya jantan dulu yang tiba di pantai. Ketika sang betina menyusul,
sang jantan kemudian melepaskan hormon pheromon
ke dalam air, untuk menarik perhatian pasangannya.
Betina bisa
mengeluarkan 2.000-4.000 telur dalam sekali semprot. Telur-telur itu ditempatkan
di lubang-lubang. Dalam sekali masa reproduksi, betina bisa menyimpan telur
dalam 5-7 lubang. Dengan begitu, kurang lebih 20.000 telur dikeluarkan dalam
sekali masa reproduksi.
Betina baru
bisa menghasilkan telur ketika berumur 10-11 tahun. Sedangkan yang jantan lebih
muda, antara 8-9 tahun. Itulah mengapa perkembangan species ini lambat sekali,
karena faktor matang telur yang sangat lama.
Menurut
beberapa informasi ikan mimi dan mintuno ini ikan yang ajaib. Kedua ikan
tersebut tidak dapat dipisahkan. Jika ikan pasangan ini dipisahkan maka
keduanya dipastikan mati. Keunikan lain dari ikan ini, menurut cerita jika ikan
ini dimasak tidak bersamaan maka ikan ini akan beracun, tetapi jika dimasak
bersamaan ikan ini dapat dikonsumsi biasa. Maka kemudian filosofi pasangan
cinta sejati itu sering digambarkan dengan "mimi lan mintuna",
kesetiaan ikan mimi lan mintuna tiada tandingan saling menjaga setia sampai
mati. "Runtung-runtung rerentengan pindha mimi lan
mintuna"
Sumber: Hery Fosil & Puji Akas, noenkcahyana.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar