(1). Garam sampai saat ini masih ampuh dan
banyak digunakan oleh para petani ikan lele untuk mencegah datangnya penyakit
yang menyerang ikan lele mereka. Seperti yang dilakukan petani lele di
Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang menggunakan garam untuk
mengantisipasi berbagai penyakit yang menyerang bibit lele.
“Bibit lele berusia tiga hari diberi
garam untuk membasmi bakteri selama kondisi cuaca tidak menentu,” kata seorang
petani lele, Romel di Pangkalpinang, Ahad (23/3).
Ia mengatakan, pemberian garam pada air
kolam dilakukan sampai bibit berusia 14 hari karena pada pada usia itu sudah
bisa mengonsumsi pelet dan daya tahan lebih kuat terhadap penyakit yang
menyerang.
“Saat lele sudah berusia 14 hari
pemberian garam dihentikan karena ketahanan terhadap penyakit sudah cukup kuat
apalagi ikan-ikan itu sudah bisa mengonsumsi pelet sebagai bahan makanannya,”
katanya.
Ia mengatakan, pemberian garam
dilakukan minimal satu kali sehari untuk menjaga bibit-bibit lele itu tetap
sehat sampai saat panen.
“Sebelumnya harus diperhatikan juga
keadaan air dan tempat dimana bibit-bibit itu dipelihara. Selain itu kita juga
harus memilih indukan yang sehat dan tidak mudah terserang penyakit agar telur
yang dihasilkan banyak dan menetaskan bibit-bibit yang berkualitas,” katanya.
Demikian juga Tono, seorang petani
lainnya yang menggunakan garam untuk mengantisipasi penyakit yang menyerang
bibit-bibit lele. “Kalau tidak segera diatasi akan mengakibatkan ikan-ikan mati
dan akhirnya kita rugi,” katanya. (sumber:
Republika)
(2). Garam (Sodium Klorida) yang sudah
sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan dan sangat
murah harganya. Pembuatannya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi
sangat sederhana di pinggir-pinggir pantai dan bahkan ada di pedalaman daratan
seperti di Beleduk, Jawa Tengah. Beberapa manfaat garam dalam budidaya ikan di
kolam diuraikan sebagai berikut:
a. Kendali Parasit
Perendaman
ikan dalam air dengan kadar garam 2-5% selama beberapa jam pada kolam atau bak
karantina yang disirkulasi dengan putaran (turn
over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang
menyerang tubuh ikan. Yang tergolong parasit antara lain adalah: Gangguan
fungsi insang karena Dactylogyrus;
serangan Lernea semacam cacing yang menempel ditubuh ikan; kutu ikan Argulus; bintik-bintik bening atau
kecokelatan karena Placobdella sp.
atau Gyrodactylidiasis yang
menyebabkan ikan merasa gatal-gatal dan menggosokan badannya ke dinding/dasar
kolam. Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan
garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus selalu diperhatikan
perubahan yang terjadi pada ikan. Bila ikan tampak lemas, melayang-layang,
segera pindahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian
kesegaran.
b. Kendali Kolumnaris
Penambahan
garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibacter columnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda
putih di mulut koi seperti terserang jamur. Perawatan secara rutin minimal sebulan
sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas seharian yang
rata-rata di atas 300C, perlakuan dapat dilakukan sepekan sekali.
Kadang tampak tanda yang lebih parah, yakni ada semacam luka di insang. Bila
sudah demikian garam saja tidak akan cukup. Segera beri pakan yang telah
dicampur dengan Teramicin (1,5 gram per 20 kg berat ikan) untuk 10 hari.
c. Kendali Jamur
Saprolegnia
Perawatan
rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk
Saprolegnia yang tanda serangannya berupa munculnya serabut mirip kapas
berwarna kehijauan. Perendaman ke dalam air dengan air garam 2-3% selama 15
hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila
jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih lama diperlukan.
d. Mengurangi Keasaman
Hujan
Penurunan pH
secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan. Biasanya ikan tampak resah
dan mencoba untuk lari kesana-kemari, bahkan ada yang melompat-lompat. Ketika
kondisi semacam ini terlihat bahwa setelah pemberian air garam akan sangat
mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian
air garam berlanjut sampai 3 hari. Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman
tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan larutan buffer (penyangga) untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di
toko ikan.
e. Pembersihan Kotoran
Akibat Air Keruh
Jika air
menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau sindrom pasca pembersihan filter
chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan
garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada insang
ikan.
f. Mengurangi Stress
Saat Handling & Penyortiran
Pembilasan
dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penanganan lainya, akan
membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang
tak diduga seperti dikejar-kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dan
lain-lain. Garam akan membebaskan insang dari kelebihan air merangsang
pelepasan amoniak dan nitrat dari dalam darah. Ini terutama membantu menciptakan
keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh lainya.
g. Mengurangi Stres
Pengangkutan Ikan
Penggunaan
garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres
perjalanan. Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun
waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga masih diperlukan
untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relaksasi bagi otot- otot
tubuh ikan.
h. Kendali Problem
Insang
Salah satu
masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan)
yang berakumulasi dan menjadi `tamu` asing di jaringan insang. Kondisi semacam
inilah yang sering mengundang problem kesehatan insang ikan. Pemberian garam
secara rutin, sedikitnya sepekan sekali akan membersihkan insang dan juga kulit
tubuh dari kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel/organisma lain yang menempel.
i. Pertolongan Saat
Kandungan Oksigen Rendah
Ketika ikan
tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian garam
sebanyak 1-3% dari berat/volume air kolam akan dengan cepat membebaskan stress
dan bahkan mampu mengurangi resiko kematian.
j. Kendali Alga
Garam akan
menyatu di filamen alga yang licin di pinggir-pinggir kolam dan akan mengontrol
pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi lainnya, garam dapat dengan
aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu kolam. Meskipun demikian, penggunaan
garam tidak dapat menggantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam
pemeliharaan kolam, seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam
kolam dan juga menghindari pemberian pakan berlebihan.
(3).
Penggunaan Garam Krosok dlm Persiapan Kolam Lele
Bioflok:
·
Untuk
menghambat pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen, maka dilakukan penggaraman
dengan dosis 3-5 kg/m³ (3-5 permil)
·
Fungsi lain
dilakukan penggaraman adalah menstabilkan pH air
·
Mineral yang
terkandung dalam garam sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri
·
Mineral
garam juga sangat berguna untuk mengikat ion nitrit
Referensi:
(1).
Rahadian Surya dalam http://www.bibitikan.net/peternak-ikan-lele-gunakan-garam-ikan-untuk-mencegah-penyakit/m
(2).
Sudardji Asri Koi Surabaya. Saturday, January 30, 2016 dalam
ttps://www.facebook.com/notes/komunitas-pecinta-koi-kpk/sepuluh-fungsi-garam-untuk-kolam-ikan/10156561760700397/
(3).
Rosadi Farid. Rabu, 28 Desember 2016 dalam
http://infopenyuluhan.blogspot.co.id/2014/08/persiapan-air-untuk-budidaya-ikan-lele.html
Salam kenal adi dari sumsel,baru blajar mijah ikan lele,tapi yg saya alami blm juga berhasil udah 6x pijah,tapi bibit ukuran 1-2/3-4.selalu kena jamuran..mohon solusinya dan gima lah pengobatan'nya...
BalasHapusApakan bisa juga untuk ikan yg negantung dan kembung
BalasHapus