Jumat, 18 Agustus 2017

FUNGSI LAIN GARAM

(1). Garam sampai saat ini masih ampuh dan banyak digunakan oleh para petani ikan lele untuk mencegah datangnya penyakit yang menyerang ikan lele mereka. Seperti yang dilakukan petani lele di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang menggunakan garam untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang menyerang bibit lele.
“Bibit lele berusia tiga hari diberi garam untuk membasmi bakteri selama kondisi cuaca tidak menentu,” kata seorang petani lele, Romel di Pangkalpinang, Ahad (23/3).
Ia mengatakan, pemberian garam pada air kolam dilakukan sampai bibit berusia 14 hari karena pada pada usia itu sudah bisa mengonsumsi pelet dan daya tahan lebih kuat terhadap penyakit yang menyerang.
“Saat lele sudah berusia 14 hari pemberian garam dihentikan karena ketahanan terhadap penyakit sudah cukup kuat apalagi ikan-ikan itu sudah bisa mengonsumsi pelet sebagai bahan makanannya,” katanya.
Ia mengatakan, pemberian garam dilakukan minimal satu kali sehari untuk menjaga bibit-bibit lele itu tetap sehat sampai saat panen.
“Sebelumnya harus diperhatikan juga keadaan air dan tempat dimana bibit-bibit itu dipelihara. Selain itu kita juga harus memilih indukan yang sehat dan tidak mudah terserang penyakit agar telur yang dihasilkan banyak dan menetaskan bibit-bibit yang berkualitas,” katanya.
Demikian juga Tono, seorang petani lainnya yang menggunakan garam untuk mengantisipasi penyakit yang menyerang bibit-bibit lele. “Kalau tidak segera diatasi akan mengakibatkan ikan-ikan mati dan akhirnya kita rugi,” katanya. (sumber: Republika)

(2). Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan dan sangat murah harganya. Pembuatannya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi sangat sederhana di pinggir-pinggir pantai dan bahkan ada di pedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa Tengah. Beberapa manfaat garam dalam budidaya ikan di kolam diuraikan sebagai berikut:

a. Kendali Parasit
Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam 2-5% selama beberapa jam pada kolam atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (turn over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan. Yang tergolong parasit antara lain adalah: Gangguan fungsi insang karena Dactylogyrus; serangan Lernea semacam cacing yang menempel ditubuh ikan; kutu ikan Argulus; bintik-bintik bening atau kecokelatan karena Placobdella sp. atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan ikan merasa gatal-gatal dan menggosokan badannya ke dinding/dasar kolam. Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan. Bila ikan tampak lemas, melayang-layang, segera pindahkan ke air non garam dan berikan aerasi penuh untuk pengembalian kesegaran.

b. Kendali Kolumnaris
Penambahan garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibacter columnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur. Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas seharian yang rata-rata di atas 300C, perlakuan dapat dilakukan sepekan sekali. Kadang tampak tanda yang lebih parah, yakni ada semacam luka di insang. Bila sudah demikian garam saja tidak akan cukup. Segera beri pakan yang telah dicampur dengan Teramicin (1,5 gram per 20 kg berat ikan) untuk 10 hari.

c. Kendali Jamur Saprolegnia
Perawatan rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk Saprolegnia yang tanda serangannya berupa munculnya serabut mirip kapas berwarna kehijauan. Perendaman ke dalam air dengan air garam 2-3% selama 15 hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih lama diperlukan.

d. Mengurangi Keasaman Hujan
Penurunan pH secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan. Biasanya ikan tampak resah dan mencoba untuk lari kesana-kemari, bahkan ada yang melompat-lompat. Ketika kondisi semacam ini terlihat bahwa setelah pemberian air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari. Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan larutan buffer (penyangga) untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.

e. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh
Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau sindrom pasca pembersihan filter chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada insang ikan.

f. Mengurangi Stress Saat Handling & Penyortiran
Pembilasan dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penanganan lainya, akan membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti dikejar-kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dan lain-lain. Garam akan membebaskan insang dari kelebihan air merangsang pelepasan amoniak dan nitrat dari dalam darah. Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh lainya.

g. Mengurangi Stres Pengangkutan Ikan
Penggunaan garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres perjalanan. Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga masih diperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relaksasi bagi otot- otot tubuh ikan.

h. Kendali Problem Insang
Salah satu masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan) yang berakumulasi dan menjadi `tamu` asing di jaringan insang. Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan insang ikan. Pemberian garam secara rutin, sedikitnya sepekan sekali akan membersihkan insang dan juga kulit tubuh dari kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel/organisma lain yang menempel.

i. Pertolongan Saat Kandungan Oksigen Rendah
Ketika ikan tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian garam sebanyak 1-3% dari berat/volume air kolam akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi resiko kematian.

j. Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang licin di pinggir-pinggir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi lainnya, garam dapat dengan aman digunakan tanpa dipengaruhi suhu kolam. Meskipun demikian, penggunaan garam tidak dapat menggantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam pemeliharaan kolam, seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam kolam dan juga menghindari pemberian pakan berlebihan.

(3). Penggunaan Garam Krosok dlm Persiapan Kolam Lele Bioflok:
·      Untuk menghambat pertumbuhan parasit dan bakteri pathogen, maka dilakukan penggaraman dengan dosis 3-5 kg/m³ (3-5 permil)
·      Fungsi lain dilakukan penggaraman adalah menstabilkan pH air
·      Mineral yang terkandung dalam garam sangat berguna untuk pertumbuhan bakteri
·      Mineral garam juga sangat berguna untuk mengikat ion nitrit

Referensi:
(1). Rahadian Surya dalam http://www.bibitikan.net/peternak-ikan-lele-gunakan-garam-ikan-untuk-mencegah-penyakit/m
(2). Sudardji Asri Koi Surabaya. Saturday, January 30, 2016 dalam
ttps://www.facebook.com/notes/komunitas-pecinta-koi-kpk/sepuluh-fungsi-garam-untuk-kolam-ikan/10156561760700397/
(3). Rosadi Farid. Rabu, 28 Desember 2016 dalam
http://infopenyuluhan.blogspot.co.id/2014/08/persiapan-air-untuk-budidaya-ikan-lele.html

2 komentar:

  1. Salam kenal adi dari sumsel,baru blajar mijah ikan lele,tapi yg saya alami blm juga berhasil udah 6x pijah,tapi bibit ukuran 1-2/3-4.selalu kena jamuran..mohon solusinya dan gima lah pengobatan'nya...

    BalasHapus
  2. Apakan bisa juga untuk ikan yg negantung dan kembung

    BalasHapus