· Memanfaatkan lahan tambak
dengan luasan sekitar 1.000 m2.
· Tambak dilapisi bahan
plastik HDPE (high density polyethelene)
untuk menampung air supaya tidak rembes.
· Menggunakan system budidaya
semi tertutup dengan tingkatan budidaya intensif sampai dengan super intensif.
· Tidak menggunakan senyawa
kimia/obat obatan yang berbahaya, dan antibiotik.
· Tetap menjaga keseimbangan
mikrobiologis dengan memanfaatkan aktifitas probiotik pada petakan selama
pemeliharaan serta melakukan penanaman mangrove
di kawasan budidaya sebagai biofilter maupun nutrient trap.
· Menerapkan biosekuritas.
· Menebar benih yang sehat.
Keunggulan Teknologi BUSMETIK
Teknologi ini dikembangkan karena memiliki
keunggulan-keunggulan, yaitu :
· Mudah dalam pengelolaan
karena petakan tidak terlalu luas (= 1000 m2).
· Biaya operasional lebih
rendah, relatif terjangkau oleh pembudidaya kelas menengah ke bawah.
· Kualitas tanah tidak
menjadi faktor pembatas dalam penerapan teknologi ini karena konstruksi tambak dilapisi plastik
· Pengendalian hama dan
penyakit pada teknologi ini lebih mudah sehingga dapat menekan resiko serangan
penyakit, karena menerapkan tindakan biosekuritas dan aplikasi probiotik .
· Mempertahankan keseimbangan
ekosistem melalui penumbuhan vegetasi mangrove di kawasan budidaya yang
berfungsi sebagai biofilter.
Persiapan
Pemeliharaan
Persiapan pemeliharan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan,dan produktivitas lahan, dengan mengeliminir
faktor-faktor yang tidak mendukung kelangsungan hidup udang dan mengoptimalkan
beberapa faktor yang memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan kelangsungan
hidup udang.
Pengeringan
wadah
Θ Pengeringan wadah
bertujuan untuk membuang sisa air yang terdapat di dalam tambak setelah panen
sehingga mempermudah proses pembersihan wadah serta mematikan seluruh organisme
yang menempel pada wadah seperti lumut dan teritip.
Θ Pengeringan dilakukan
dengan membuang air dari wadah budidaya ke saluran pembuangan
Θ Pengeringan air mengunakan
bantuan pompa submersible (pompa celup).
Θ Setelah kering wadah
dijemur selama 3 hari di bawah sinar matahari untuk memudahkan dalam melepas
teritip yang menempel.
Pembersihan
wadah
Tujuan pembersihan wadah
untuk melepaskan organisme yang menempel pada bagian permukaaan dinding dan
dasar plastik setelah proses pengeringan
selesai.
Pembersihan dilakukan
dengan bantuan alat berupa sikat plastik untuk membersihkan lumut, sedangkan
untuk membersihan teritip dengan menggunakan alat yang keras dan tumpul
(seperti bilah bambu).
Waktu pembersihan
sebaiknya dilakukan siang hari dimana kondisi plastik benarbenar kering sehingga
organisme penempel mudah lepas.
Setelah seluruh organisme
penempel terlepas dari permukaan wadah budidaya maka dilakukan pencucian dengan
menggunakan air bersih,
Seluruh kotoran yang
terkumpul dikeluarkan dari dalam wadah pemeliharaan.
Selanjutnya wadah budidaya
dibilas kembali dengan air bersih, sisa air bilasan yang ada dalam wadah
dibuang menggunakan pompa.
Semprot/siram seluruh
bagaian wadah yang telah kering dengan larutan kaporit (untuk satu wadah luas
600 m2 dibutuhkan 7 kg kaporit)
Kemudian wadah dibiarkan
kering di bawah sinar matahari.
Pemasangan
Biosekuriti
◙ Biosekuriti merupakan
pengamanan lingkungan budidaya terhadap masuknya biota lain seperti hama, atau
yang dapat menyebabkan penyakit.
◙ Tujuan penerapan
biosekuriti adalah mencegah masuknya agen penyakit seperti kepiting, ketam atau
hama predator seperti ular dan lain-lain.
◙ Penerapan biosekuriti di
tambak BUSMETIK yaitu dengan melakukan pemagaran pada keliling tambak
menggunakan plastik HDPE setinggi 60 cm.
Persiapan
Media Pemeliharaan
Pengisian Media
Pemeliharaan
► Air media pemeliharaan diambil dari air tandon pengendapan.
► Proses pengisian air dengan menggunakan pompa.
► Pada bagian ujung pipa pemasukan dipasang saringan dengan meshsize 1 mm untuk mencegah kotoran
masuk ke dalam tambak.
► Pengisian air dilakukan sampai penuh
Pemasangan
kincir air
Pemasangan kincir
dilakukan setelah media pemeliharaan dalam wadah budidaya telah siap
Kincir air dipasang pada
sudut kolam
Pada bagian kedua sisi
depan dan belakang kincir air diikat menggunakan tali PE dengan diameter 10 mm,
selanjutnya tali tersebut dibentangkan dan diikatkan dengan patok yang ada
dipematang
Sambungkan kabel kincir ke
sumber listrik dengan magnetic contactor.
Sterilisasi
Air Pemeliharaan
► Sterilisasai air atau media pemeliharaan dilakukan dengan maksud
untuk membunuh segala macam organisme yang bersifat hama atau pathogen yang
dapat mengganggu dalam kegiatan budidaya.
► Sterilisasi air media pemeliharaan dilakukan langsung di wadah
pemeliharaan udang menggunakan kaporit teknis konsentrasi 60% dengan dosis 50
ppm.
► Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan kaporit secara merata ke
semua bagian media pemeliharaan menggunakan
► Proses sterilisasi berlangsung 3-4 hari .
► Selama sterilisasi kincir dalam kondisi hidup.
► Pada hari ketiga untuk memastikan kandungan chlorin telah netral
dilakukan pengujian dengan menggunakan chlorin
test.
► Pengujian kandungan klorin dilakukan dengan cara mengambil sampel
air media pemeliharaan sebanyak 10 ml kemudian tetesi dengan chlorin test sebanyak 2 tetes, jika
warna air tidak berubah (bening) maka kandungan chlorin telah netral dan air media siap digunakan untuk kegiatan
budidaya.
Pemberian probiotik awal
© Tahap lanjutan setelah air media pemeliharaan steril dan netral
adalah pemberian probiotik awal.
© Pemberian probiotik ini dilakukan 3 hari
berturut-turut sebelum penebaran benur.
© Dosis probiotik yang diterapkan adalah 1 ppm,
dari jenis Bacillus sp.
© Probiotik dilarutkan dalam air, kemudian
ditebar merata ke seluruh kolam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar