Nila (Oreochromis
niloticus) adalah salah satu ikan air tawar yang paling banyak
dibudidayakan. Ikan jenis ini dapat dibudidayakan di berbagai habitat (di air
tawar, payau, dan laut) karena nila toleran terhadap salinitas yang luas (euryhaline). Kini, nila juga dapat
dibudidayakan di kolam terpal yang merupakan salah satu inovasi pengembangan
kolam tadah hujan, serta pemanfaatan lahan kritis dan sempit.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
membangun kolam terpal:
1. Sumber air untuk mengisi kolam terpal
1. Sumber air untuk mengisi kolam terpal
Sumber air berupa air sumur, air PAM,
air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi
jika kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau
danau.
2. Ketinggian lokasi
Ketinggian lokasi perlu diperhatikan
karena terkait dengan suhu air. Untuk budi daya ikan nila, ketinggian yang
cocok adaiah 0-500 m dpi.
3. Ukuran ikan
Ukuran yang akan dipelihara perlu
dipertimbangkan karena terkait dengan kedalaman air di dalam kolam. Misalnya,
benih nila cocok dipelihara pada kedalaman air 40-50 cm. Untuk menampung air
sedalam 40 cm, cukup dibuat kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 60
cm. Untuk usaha pembesaran yang menggunakan benih ukuran 20-30 g/ekor, dibutuhkan
kedalaman air antara 80-100 cm. Untuk menampung air sedalam 100 cm, diperlukan
kolam dengan ketinggian atau kedalaman sekitar 120 cm.
4. Dasar tanah dan kerangka yang digunakan
Dasar tanah untuk peletakan kolam
terpal harus rata, begitu pula dengan kerangka yang digunakan hendaknya tidak
berbahan tajam karena dapat membuat terpal sobek. Bila tanah tidak rata,
sebaiknya diberi lapisan dan pelepah batang pisang atau sekam padi. Selain
berfungsi meratakan tanah, kedua bahan ini dapat menstabilisasi suhu.
5. Peralatan Pendukung
Dalam pengelolaan kualitas air di kolam
terpal, diperlukan beberapa peralatan, baik untuk menjaga ketersediaan air
maupun untuk memelihara kualitas air. Beberapa peralatan yang perlu disediakan adalah Aerator atau blower yangg hanya diperlukan sewaktu-waktu untuk meningkatkan kandungan oksigen,
Pompa, selang atau pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air ke
kolam terpal atau pun untuk membersihkan dasar kolam
dengan cara melakukan sifon
Jenis Kolam Terpal
Berdasarkan bahan dan cara membuatnya, terutama dinding atau kerangka kolam maka dikenal adanya beberapa jenis kolam terpal, antara lain:
1. Kolam terpal dengan kerangka bambu, kayu, pipa ledeng, atau besi.
2. Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata.
3. Kolam terpal dengan dinding tanah.
4. Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal.
Kolam 1 dan 2 tersebut termasuk ‘kolam
terpal di atas permukaan tanah”; kolam 3 merupakan ‘kolam terpal di bawah
permukaan tanah”; dan kolam 4 dapat berupa ‘kolam di bawah permukaan tanah atau
di atas permukaan tanah”
Keunggulan dari kolam terpal adalah
dapat diterapkan (dibangun) di berbagai tempat, tidak harus di lahan yang ideal
sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam terpal juga mudah dibersihkan
dan dipindahkan. Membudidayakan ikan di kolam terpal, padat penebarannya dapat ditingkatkan, sintasan atau
kelangsungan hidup (survival rate)
lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau
lumpur. Di samping itu, pembuatan dan pemeliharaan ikan di kolam terpal juga
lebih mudah (secara teknis) dan lebih murah (secara finansial). Karena
keunggulan itulah maka budi daya ikan di kolam terpal ini terus berkembang,
termasuk untuk pemeliharaan ikan nila.
Keunggulan kolam terpal ini merupakan salah satu peluang
yang baik bagi pengembangan budi daya nila. Kolam terpal dapat diterapkan untuk
pembenihan nila, pendederan, serta pembesaran untuk menghasilkan nila konsumsi
dan induk.
Dengan adanya teknik budi daya ikan di kolam terpal ini, masyarakat yang
mempunyai lahan sempit dan persediaan air terbatas pun dapat memelihara ikan di
sekitar rumah. Sebagai ikan ekonomis, budi daya nila
di kolam terpal juga merupakan peluang usaha yang prospektif, tidak hanya bagi
pemodal besar, tetapi juga bagi masyarakat umum yang memiliki modal kecil dan
lahan terbatas. Budi daya nila di kolam terpal dapat menjadi salah satu pilihan
usaha untuk meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja,
dan menyediakan protein ikan, yang pada akhirnya dapat menggerakkan ekonomi di
suatu kawasan.
Merujuk pada: infoteklutkan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar