Cumi-cumi merupakan salah
satu hewan laut dari keluarga Loliginidae, kelas Cephalopoda. Dalam bahasa
Latin, cumi-cumi dikenal dengan sebutan Loligo spp, sedangkan dalam
bahasa Inggris: squid. Di Indonesia, cumi-cumi dikenal dengan beberapa
istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong bunga. Hewan laut ini umumnya
ditangkap pada malam hari, dengan menggunakan lampu petromaks sebagai alat
penarik. Mereka umumnya menyukai cahaya di malam hari. Kerumunan cumi-cumi
dapat ditangkap dengan menggunakan alat bubu, jaring angkat, jaring insang,
pukat cincin, pukat udang, rawai tuna, atau sero.
Cumi-cumi merupakan salah satu jenis hewan laut yang banyak diminati masyarakat, terutama penggemar seafood dan chinese food. Di pasaran, cumi-cumi umumnya dijual dalam dua bentuk utama, segar dan kering asin. Beberapa kelebihan dan manfaat dari cumi-cumi adalah sebagai berikut:
1. Tinggi Protein
Ditinjau dari nilai gizi,
cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan proteinnya
cukup tinggi, yaitu 17,9-40,6 g/100 g cumi-cumi segar. Daging cumi-cumi
memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang
belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung
semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial
yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino
nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat.
Kedua asam amino tersebut
berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya,
secara alami cumi-cumi telah memiliki cita rasa gurih, sehingga dalam
pengolahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat
= MSG).
Nilai energi yang terdapat dalam daging cumi-cumi juga sangat tinggi yaitu mencapai 265 kkal/100 g bahan. Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.
Nilai energi yang terdapat dalam daging cumi-cumi juga sangat tinggi yaitu mencapai 265 kkal/100 g bahan. Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.
Mineral penting pada
cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium.
Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting
untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya
akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti
vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin
larut lemak (A, D, E, K).
Cumi-cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi-cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan seperti direbus.
2. Waspada Kolesterol
Kadar lemak pada daging cumi-cumi
relatif rendah, yaitu 7,5-10,1 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam
lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak
jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang
dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.
Walaupun demikian,
konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya lumayan
tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar
kolesterol pada cumi-cumi, udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong
tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif
lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.
Bagaimanapun kolesterol
dalam jumlah wajar sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, baik untuk pertumbuhan
sel (termasuk sel-sel otak) serta sintesis hormon seks dan vitamin D.
Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan oleh tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh tubuh.
Karena itu, konsumsi
kolesterol dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari sangat
perlu dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol pada cumi-cumi.
Sebab jika Anda menghindari cumi-cumi, berarti akan kehilangan zat gizi lain
yang khasiatnya sangat besar bagi kesehatan tubuh.
3. Aktifkan Sel Darah
Putih
Seekor cumi-cumi dapat
menghindar dari pemangsanya dengan gesit melalui pengerutan otot yang cepat.
Jika gerakan cepat saja tidak cukup, awan tinta pekat dan gelap akan dikeluarkan
dari dalam tubuhnya, sehingga musuh terkejut untuk beberapa saat. Kepanikan
musuh tersebut memberikan waktu yang cukup bagi cumi-cumi untuk segera
meloloskan diri.
Cairan tinta cumi-cumi
bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Cairan
berwarna gelap ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin
alami adalah melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin
ini mengikat protein melalui asam amino yang mengandung sulfur, yaitu sistein.
Selain itu, cumi-cumi juga memiliki sistem perlindungan dengan cara mengubah-ubah warna kulit tubuh dengan cepat, kadang-kadang kebiruan, putih, merah, atau cokelat. Perubahan warna ini terjadi karena adanya kromatofor yang merupakan kantong elastis berisi pigmen merah atau kuning. Sel-sel pigmen yang elastis ini dikelilingi oleh ikatan sel-sel otot yang dapat berkontraksi dengan cepat, sehingga sel-sel pigmen menjadi besar dan mengakibatkan warnanya lebih jelas. Mekanisme ini mengakibatkan cumi-cumi dapat berubah warna dengan cepat bila mendapat rangsangan dari luar. Sistem perubahan warna ini juga digunakan cumi-cumi sebagai sarana komunikasi.
Selama ini tinta cumi-cumi
belum banyak dikenal, terutama dalam industri jasa boga, tinta cumi-cumi sering
tidak dibuang dan dibiarkan di dalam daging cumi-cumi. Namun, beberapa negara,
seperti Italia, telah menggunakan tinta cumi-cumi sebagai salah satu bumbu
masakan pasta. Di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio melanin) yang
berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan flavor pada
cumi asin.
Bila Anda menyukainya,
tinta tersebut tidak perlu dibuang dari cumi-cumi, tetapi dapat dimakan. Tinta
cumi-cumi mengandung banyak vitamin, yaitu vitamin A. Tidak ada yang perlu
dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru
menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.
4. Pertumbuhan Kerangka
Tulang
Cumi-cumi juga mengandung
beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Mineral
penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan
selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang,
sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa
tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang
baik, seperti vitamin B1 (tiamin) 0,09 mg/100 g bahan, B2 (riboflavin), B12,
niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
5. Dapat Menurunkan Kandungan Kolesterol Dalam Darah
Kadar lemak pada daging cumi-cumi
relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak
jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh
ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega-3 yang dapat
menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.
Walaupun demikian,
konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya lumayan
tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar
kolesterol pada cumi-cumi, udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong
tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif
lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.
6. Pembentukan Sel Darah Merah
Cumi-cumi juga kaya akan
Omega-3, protein, vitamin B, iodium dan berbagai mineral. Kandungan tembaga
pada cumi-cumi baik untuk pembentukan sel darah merah.
7. Untuk Obat Kanker
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan ilmuwan Jepang, tinta cumi-cumi dan sotong mempunyai banyak
kegunaan, yaitu dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor atau
kanker. Di samping itu kandungan selenium dan riboflavin pada tubuh cumi-cumi,
serta tinta yang dihasilkan oleh cumi-cumi tersebut bermanfaat bagi penderita
tumor.
Kini kegiatan para ilmuwan
itu adalah mencari zat aktif dalam tinta itu dan mengisolasinya. Diduga zat itu
bekerja dengan mengaktifkan komponen sel darah putih yang disebut makrofag
alias sel pemangsa raksasa, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh di sekitar sel
tumor khususnya. Selain itu, mungkin ada manfaat lain selain sebagai obat
melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa dibuang dan tidak dikonsumsi
oleh manusia ternyata memiliki manfaat bagi dunia kedokteran.
8. Kesehatan bagi Jantung
Para ahli mengungkapkan,
cumi-cumi merupakan sumber makanan laut yang kaya akan protein, omega-3,
tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Kandungan tembaga pada cumi-cumi baik
untuk penyerapan tubuh, penyimpanan dan metabolisme besi dan pembentukan sel
darah merah. Namun sebaiknya hindari konsumsi cumi-cumi dengan cara digoreng.
9. Menambah nafsu makan
Anda punya masalah
terhadap nafsu makan, atau mungkin anak-anak anda yang sulit makan? Hasil studi
oleh Amerika Research mengklaim bahwa kandungan vitamin dalam cumi-cumi
memiliki pengaruh untuk meningkatkan nafsu makan yang sehat.
Kandungan mineral dalam
cumi-cumi ini mampu menyehatkan sistem pencernaan manusia seperti lambung
hingga usus. Kandungan ini termasuk zat riboflavin dan zat niasin yang
sangat di butuhkan tubuh.
10. Memperkuat tulang
Setiap 100 gram cumi-cumi
mengandung 270 mg fosfor dan 2,7 mg zat besi. Kandungan tersebut sama halnya
telah memenuhi kebutuhan gizi harian anda sebesar 17% fosfor, 8% seng dan 10 %
magnesium dari total kebutuhan harian anda.
Kandungan tersebut baik
untuk kesehatan tulang, memperkuat susunan sel-sel tulang yang kurang padat
dengan memicu pembentukan sel-sel baru pengganti sel tua pada tulang.
11. Menghilangkan Bekas
Cacar
Bekas cacar pada tubuh
terutama wajah akan sangat mengganggu penampilan. Terutama bagi wanita yang
menginginkan kulitnya mulus dan indah. Berikut cumi-cumi sebagai obat alami
menghilangkan bekas cacar:
·
jemur cumi-cumi tersebut hingga kering dan bersih
·
setelah itu cumi-cumi yang kering tersebut ditumbuk
·
ayak tumbukan cumi-cumi sehingga di dapat serbuk yang sangat halus
·
serbuk itulah yang selanjutnya dijadikan untuk obat untuk mengatasi bekas
cacar.
Lakukanlah setiap hari dengan tekun, rutin tiap pagi dan malam menjelang tidur atau sehabis mandi. Mudah-mudahan
bekas cacar yang ada pada wajah akan memudar lenyap dan kulit menjadi halus
kembali.
referensi: se-ha-ti.blogspot,
berbagi-7.blogspot,
manfaat.co.id
Kami menjual aneka Kapur :
BalasHapus- Kapur Cao / Kalsium Oksida.
- Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur CaCo3 /Kalsium Karbonat
- Kapur pertanian /Kaptan .
- Dolomite dll.
Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
Bpk Asep 081281774186
085793333234
Jln. Padalarang - Bandung Barat.
Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.