Selasa, 31 Januari 2017

BUDIDAYA BANDENG

Salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di samping udang yang dibudidayakan di tambak adalah ikan bandeng (Chanos chanos Forsk) yang baik untuk konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara asing dalam bentuk segar maupun olahan. Bandeng juga baik bagi kesehatan.
Kegiatan budidaya ikan bandeng di tambak telah dikembangkan untuk waktu yang lama, hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam yang sangat baik, terutama ketersediaan benih ikan bandeng (Nener) baik secara alami atau dari hatchery, namun sampai sekarang produksi dan produktivitasnya relatif masih rendah.
Bandeng merupakan ikan yang mengkonsumsi tumbuhan (herbivora) dengan berat rata-rata 0,4 kg pada usia 5-6 bulan.

gbr. 1. ikan bandeng (Chanos chanos Forsk.)
Habitat Ikan Bandeng
Bandeng adalah sejenis ikan laut dari Family Chanidae, Ordo Malacopterygii. Ikan bandeng bersifat euryhaline, yakni biota yang memiliki daya penyesuaian (toleransi) cukup tinggi terhadap perubahan kadar garam (salinitas) mulai dari 0-60 ppt. Selain itu, juga cukup tahan terhadap perubahan suhu tinggi hingga 400C. 
Bandeng pertama diketahui hidup di India di laut Pasifik, hidup berkerumun di sekitar terumbu pesisir dan pulau tapi juga dapat hidup dan berkembang baik di air payau, bahkan di danau air tawar. 
Tingkat pH tanah yang optimal untuk pertumbuhan bandeng adalah 7-8, dengan kandungan oksigen terlarut 3,5 ppm. 

Pemilihan Lokasi
Lokasi tambak budidaya bandeng dipilih dengan persyaratan antara lain:
1.     Tanah dapat dialiri pasang surut air laut. Tinggi yang ideal pasang surut adalah 1,5-2,5 m. Jika pasang surutnya kurang dari 1 meter pengelolaan air dapat menggunakan pompa air.
2.    Air segar tersedia untuk mengatur kadar garam yang cocok untuk pertumbuhan bandeng.
3.    Tekstur tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir, karena tanah dapat menahan air sumur.
4.    Lokasi yang ideal adalah di belakang zona sabuk hijau (green belt) minimal 100 m dari garis pantai.
5.    Keadaan sosial ekonomi untuk mendukung operasi seperti ketersediaan tenaga kerja, fasilitas transportasi, dan keamanan.
Dalam hal ini tambak yang dipersiapkan adalah tambak yang telah ada dan sudah berulang kali melaksanakan panen ikan bandeng kita tidak lagi membicarakan site selection (penentuan lokasi) maupun tata letak tambak, para pembudidaya ikan tambak yang tidak melaksanakan tahapan persiapan dengan benar memang bisa panen ikan bandeng namun hasilnya kurang maksimal karena langkah langkah dalam persiapan tambak ini sering diabaikan atau tidak dilakukan secara benar. Agar dapat menghasilkan panen ikan bandeng para pembudidaya ikan di tambak sebaiknya mengikuti tahapan sbb: 

Persiapan
gbr. 2. pengeringan tanah dasar tambak
a.  Penjemuran Tambak.
-  Air dikeringkan melalui saluran pembuangan
-  Tanggul tambak yang bocor ditutup dengan baik dan diperkuat
-  Lumpur yang cair dinaikkan atau dibuang dari dalam tambak
-  Dijemur hingga dasar tambak terlihat retak -retak  ( 2 pekan)
-  Pintu masuk air diperbaiki untuk menghindari kebocoran pada posisi yang lebih tinggi
-  Pintu pembuangan air di posisi yang lebih rendah dan berfungsi untuk pengeringan tambak saat panen ikan bandeng 
gbr. 3. pemupukan dasar tambak
b. Pemupukan dan pengapuran dasar tambak
Setelah dasar tambak terlihat retak -retak langkah berikutnya adalah pemupukan dasar tambak agar tambak dapat menghasilkan ikan bandeng sesuai yang diharapkan dalam jangka waktu relatif lama hindarilah penggunaan pupuk buatan (anorganik), penggunaan pupuk anorganik hanya dapat bertahan dalam waktu singkat oleh sebab itu gunakanlah pupuk organik sbb:
-   Taburlah pupuk kompos (dapat berasal dari kotoran hewan) dengan dosis 1-3 ton/Ha.
- Tebarkan kapur 1-2  ton/Ha, jumlah kapur disesuaikan dengan pH tanah, jenis kapur yang disarankan adalah kapur tohor.
-   Siram atau semprotkan pupuk organik cair 4 liter/Ha dan pemupukan susulan dilakukan tiap 2 pekan hingga panen. 

Penebaran Benih
-   Setelah pemupukan dasar tambak dilakukan, air dimasukkan secara bertahap (30%) tiga kali hingga  ketinggian 50  cm.
-   Setelah air dimasukkan biarkan selama 2 pekan.
-   Penebaran benih gelondongan ukuran 5 cm dengan padat tebar 50 ekor/m2   dengan cara terlebih dahulu memasukkan plastik packing yang berisi ikan ke dalam tambak selama 1-2 jam agar suhu dan kadar garam air dalam tambak dan air di dalam packing sama atau sesuai untuk menghindari ikan stress. 

gbr. 4. pakan buatan utk bandeng
Pemberian Pakan
-  Benih gelondongan yang baru ditebar tentunya masih cukup makan dari pakan alami yang tumbuh di tambak.
-  Setelah 2 pekan ditaburkan lagi pupuk organik cair untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami.
-  Memasukkan pupuk kompos/kotoran ternak  ke dalam goni plastik dengan melubangi lalu dimasukkan ke dalam tambak untuk menumbuhkan pakan alami untuk menekan penggunaan pakan buatan yang dapat menekan biaya produksi.
-  Pemberian pakan buatan berbentuk pellet apung disesuaikan dengan kondisi pakan alami di dalam tambak, dapat dilakukan setelah ikan 3 bulan di dalam tambak hingga panen sesuai ukuran ikan bandeng yang diharapkan menurut kebutuhan pasar setempat. 

gbr. 5. panen ikan bandeng
Pemanenan
Panen Bandeng dapat dilakukan dengan dua cara:
- Panen Selektif; yaitu dengan pengeringan/menghilangkan air dari tambak sebanyak 70% kemudian menyeser ikan dengan jaring, ikan yang besar dipilih dan dipanen atau ikan-ikan yang memenuhi ukuran sesuai harapan kemudian dijual ke pasar atau pedagang, sedangkan yang masih berukuran kecil dikembalikan atau dipindah ke dalam petakan lain untuk dipelihara kembali.
- Panen Total; panen tersebut dilakukan secara bersamaan atau pada saat yang sama besar dan kecil semua dipanen dan dijual ke pasar atau ke pedagang ikan. 

references:
--lautan-luas-ki.blogspot.co.id
--budidaya-ikan-mudah.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar