Salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomi tinggi di samping udang yang dibudidayakan di tambak adalah ikan
bandeng (Chanos chanos Forsk) yang
baik untuk konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara asing dalam bentuk
segar maupun olahan. Bandeng juga baik bagi kesehatan.
Kegiatan budidaya ikan bandeng di tambak telah
dikembangkan untuk waktu yang lama, hal ini didukung oleh potensi sumber daya
alam yang sangat baik, terutama ketersediaan benih ikan bandeng (Nener) baik
secara alami atau dari hatchery, namun sampai sekarang produksi dan
produktivitasnya relatif masih rendah.
Bandeng merupakan ikan yang mengkonsumsi tumbuhan (herbivora)
dengan berat rata-rata 0,4 kg pada usia 5-6 bulan.
Bandeng adalah sejenis ikan laut dari Family Chanidae,
Ordo Malacopterygii. Ikan bandeng bersifat euryhaline,
yakni biota yang memiliki daya penyesuaian (toleransi) cukup tinggi terhadap
perubahan kadar garam (salinitas) mulai dari 0-60 ppt. Selain itu, juga cukup
tahan terhadap perubahan suhu tinggi hingga 400C.
Bandeng pertama diketahui hidup di India di laut Pasifik,
hidup berkerumun di sekitar terumbu pesisir dan pulau tapi juga dapat hidup dan
berkembang baik di air payau, bahkan di danau air tawar.
Tingkat pH tanah yang optimal untuk pertumbuhan bandeng
adalah 7-8, dengan kandungan oksigen terlarut 3,5 ppm.
Pemilihan Lokasi
Lokasi tambak budidaya bandeng dipilih dengan persyaratan antara lain:
1.
Tanah dapat dialiri pasang surut air laut. Tinggi yang
ideal pasang surut adalah 1,5-2,5 m. Jika pasang surutnya kurang dari 1
meter pengelolaan air dapat menggunakan pompa air.
2.
Air segar tersedia untuk mengatur kadar garam yang
cocok untuk pertumbuhan bandeng.
3.
Tekstur tanah yang ideal adalah tanah liat berpasir,
karena tanah dapat menahan air sumur.
4.
Lokasi yang ideal adalah di belakang zona sabuk hijau
(green belt) minimal 100 m dari garis pantai.
5.
Keadaan sosial ekonomi untuk mendukung operasi seperti
ketersediaan tenaga kerja, fasilitas transportasi, dan keamanan.
Dalam hal ini tambak yang dipersiapkan adalah tambak
yang telah ada dan sudah berulang kali melaksanakan panen ikan bandeng kita
tidak lagi membicarakan site selection (penentuan lokasi) maupun tata letak
tambak, para pembudidaya ikan tambak yang tidak melaksanakan tahapan persiapan
dengan benar memang bisa panen ikan bandeng namun hasilnya kurang maksimal
karena langkah langkah dalam persiapan tambak ini sering diabaikan atau tidak
dilakukan secara benar. Agar dapat menghasilkan panen ikan bandeng para pembudidaya ikan di tambak sebaiknya mengikuti
tahapan sbb:
Persiapan
- Air
dikeringkan melalui saluran pembuangan
- Tanggul tambak yang bocor ditutup
dengan baik dan diperkuat
- Lumpur yang
cair dinaikkan atau dibuang dari dalam tambak
- Dijemur hingga
dasar tambak terlihat retak -retak ( 2 pekan)
- Pintu masuk
air diperbaiki untuk menghindari kebocoran pada posisi yang lebih tinggi
- Pintu
pembuangan air di posisi
yang lebih rendah dan berfungsi untuk pengeringan tambak saat panen ikan
bandeng
Setelah
dasar tambak terlihat retak -retak langkah berikutnya adalah pemupukan dasar
tambak agar tambak dapat menghasilkan ikan bandeng sesuai yang diharapkan dalam
jangka waktu relatif lama hindarilah penggunaan pupuk buatan (anorganik),
penggunaan pupuk anorganik hanya dapat bertahan dalam waktu singkat oleh sebab
itu gunakanlah pupuk organik sbb:
- Taburlah
pupuk kompos (dapat berasal
dari kotoran hewan) dengan
dosis 1-3 ton/Ha.
- Tebarkan kapur 1-2 ton/Ha, jumlah kapur disesuaikan dengan pH tanah, jenis kapur yang disarankan adalah kapur tohor.
- Tebarkan kapur 1-2 ton/Ha, jumlah kapur disesuaikan dengan pH tanah, jenis kapur yang disarankan adalah kapur tohor.
- Siram atau semprotkan pupuk organik cair 4 liter/Ha dan pemupukan susulan dilakukan tiap
2 pekan hingga panen.
Penebaran Benih
- Setelah
pemupukan dasar tambak dilakukan, air dimasukkan secara bertahap (30%)
tiga kali hingga ketinggian 50 cm.
- Setelah air
dimasukkan biarkan selama 2 pekan.
- Penebaran
benih gelondongan ukuran 5 cm
dengan padat tebar 50 ekor/m2
dengan cara terlebih dahulu memasukkan plastik packing yang berisi ikan ke dalam tambak selama 1-2 jam agar suhu dan kadar garam air dalam tambak dan air di dalam packing sama atau sesuai
untuk menghindari ikan stress.
- Benih
gelondongan yang baru ditebar tentunya masih cukup makan dari pakan alami
yang tumbuh di tambak.
- Setelah 2 pekan
ditaburkan lagi pupuk organik cair
untuk meningkatkan pertumbuhan pakan alami.
- Memasukkan
pupuk kompos/kotoran ternak ke dalam
goni plastik dengan melubangi lalu dimasukkan ke dalam tambak untuk
menumbuhkan pakan alami untuk menekan penggunaan pakan buatan yang dapat
menekan biaya produksi.
- Pemberian
pakan buatan berbentuk pellet apung disesuaikan dengan kondisi pakan alami di dalam tambak,
dapat dilakukan setelah ikan 3 bulan di dalam tambak hingga panen sesuai
ukuran ikan bandeng yang diharapkan menurut kebutuhan pasar setempat.
Panen Bandeng dapat dilakukan dengan dua cara:
- Panen Selektif;
yaitu dengan pengeringan/menghilangkan air dari tambak sebanyak 70% kemudian
menyeser ikan dengan jaring, ikan yang besar dipilih dan dipanen atau ikan-ikan
yang memenuhi ukuran sesuai harapan kemudian dijual ke pasar atau pedagang,
sedangkan yang masih berukuran kecil dikembalikan atau dipindah ke dalam petakan
lain untuk dipelihara kembali.
- Panen Total;
panen tersebut dilakukan secara bersamaan atau pada saat yang sama besar dan
kecil semua dipanen dan dijual ke pasar atau ke pedagang ikan.
references:
--lautan-luas-ki.blogspot.co.id
--lautan-luas-ki.blogspot.co.id
--budidaya-ikan-mudah.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar