Salah
satu penyebab erosi atau abrasi pantai adalah gelombang atau arus yang besar.
Arus ini dapat mengakibatkan kerusakan pada konstruksi di sisi daratan.
Beberapa jenis konstruksi proteksi erosi antara lain tumpukan batu, tetrapod,
bronjong, atau sheet pile. Adapun
konstruksi proteksi erosi tersebut di atas memiliki beberapa kekurangan, mulai
dari kesulitan pelaksanaan konstruksi di lapangan, pengadaan material dan
terutama dari segi tingginya biaya, hingga lamanya waktu konstruksi.
Geotube merupakan salah satu dari berbagai jenis
aplikasi geosintetik yang digolongkan ke dalam produk geotekstil, baik
geotekstil woven maupun non woven. Geotekstil woven tersusun atas filamen
polipropelen yang mengandung ultra violet stabilized dan dianyam sedemikian rupa sehingga kuat serta
dengan pori yang lebih besar dan anyaman seratnya lebih teratur, sedangkan
geostekstil non woven tersusun dari poliester dengan
kandungan ultra violet stabilized melalui proses
needle punch dengan pori sangat kecil
dan seratnya tidak teratur dan tidak dianyam. Baik geotekstil woven maupun non
woven merupakan anyaman/lembaran yang kokoh tidak terurai dan memiliki kuat
tarik yang sama.
Geosintetik sendiri merupakan produk planar yang
dibuat dari bahan polimer, yang digunakan pada tanah, batuan, atau materi
geoteknik lainnya, sebagai pelengkap dalam sebuah proyek, struktur maupun
sistem buatan. Atau sederhananya geosintetik adalah produk buatan dari bahan polimer
yang berfungsi untuk memperbaiki perilaku tanah. Geotube memiliki kapasitas antara
2 sampai 5 m3 per meter dengan berat antara 2-5 ton, berbentuk
memanjang seperti pipa raksasa.
Pada prinsipnya, fungsi geosintetik sebagai pembungkus
geotube adalah menahan tanah atau campuran yang berada di dalam, tapi pada saat
yang bersamaan harus dapat mengalirkan air keluar tanpa membawa butiran tanah
dari dalam.
Dalam kegiatan di lapangan geotube biasa juga
disebut sebagai geobag. Geobag adalah geotekstil dalam bentuk kantong (bag) yang diisi dengan tanah atau pasir
dan dijahit sehingga berbentuk bantalan-bantalan yang dimanfaatkan untuk
menggantikan batuan atau bangunan proteksi pantai yang konvensional. Meskipun jenisnya
serupa namun bentuk geobag lebih pendek dibandingkan dengan goetube.
Ada jenis serta bentuk geosintetik lainnya, yaitu
geomembran yang berbentuk lembaran dan dalam kegiatan perikanan kadangkala
disebut dengan istilah LDPE (Low Density Poly Ethylene) yang dipakai untuk konstruksi dasar tambak/kolam
ikan atau tambak garam.
Fungsi dari material geosintetik dalam struktur dirancang
untuk berfungsi sebagai separasi, drainase, perkuatan, proteksi, filtrasi, dan
penahan cairan. Atau dengan kata lain sebagai pengganti inti bangunan pantai
yang biasanya menggunakan batu, sehingga material ini bisa dikategorikan
sebagai material yang ramah lingkungan dan memudahkan dalam konstruksi
bangunan.
Geotekstil merupakan bagian terbesar dari geosintetik
karena fungsinya yang cukup variatif. Sebagian besar geotekstil terbuat dari polipropilene,
walaupun penggunaan poliester dan polietilene cukup banyak ditemukan. Bahan-bahan
polimer di atas dibentuk menjadi serat-serat atau benang yang kemudian
difabrikasikan menjadi geotekstil woven serta geotekstil non-woven.
Kelebihan geotube dibandingkan jenis material lainnya
adalah:
• bentuknya yang dapat
mengikuti bentuk permukaan tanah,
• kemampuannya
menahan partikel tanah namun pada saat yang bersamaan air dapat
terdisipasi,
• berat tube yang
cukup besar sehingga geotube stabil dalam konstruksi,
• harga yang
relatif ekonomis, tergantung dari lokasi, ketersediaan material, alat dan
tenaga kerja,
• ramah
lingkungan,
• dan tentunya
kemudahan untuk memperoleh tube.
Beberapa
contoh pemanfaatan geotube:
1.
Membantu proses reklamasi
2.
Penahan abrasi
3.
Penahan air rob laut
4.
Pemecah gelombang pantai, jetty, breakwater
5. Dewatering
6.
Tanggul.
Geotube memiliki kelebihan
dari konstruksi lain, seperti: (1) biaya konstruksi lebih rendah; (2) waktu
pelaksanaan konstruksi lebih cepat; (3) material pengisi dapat diperoleh dengan
mudah di lokasi setempat (jika pasir tersedia); (4) pelaksanaan konstruksi dan
pemasangan dapat dilakukan di dalam air dengan kedalaman tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar