Minggu, 23 November 2014

SKKNI Penyuluhan Perikanan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Kelautan dan Perikanan Bidang Penyuluhan Perikanan
1.    Merumuskan Keadaan Wilayah Perikanan (M.749090.001.02) > Fasilitator, Supervisor, Advisor
A.    Mengumpulkan Data Primer dan Sekunder
a.    Menentukan metode pengumpulan data sesuai kaidah statistika deskriptif
b.    Menyiapkan instrumen pengumpulan data primer dan sekunder dalam bentuk kuesioner dan orang
c.    Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder sesuai kaidah statistika deskriptif
B.    Menyajikan Data Primer dan Sekunder
a.    Menyiapkan instrumen penyajian data dalam bentuk tabel, gambar dan narasi
b.    Mengisi instrumen penyajian data sesuai dengan data sekunder dan data primer
c.    Melakukan penyajian data dalam bentuk tabel atau gambar dan narasi
C.    Mengolah Data Primer dan Data Sekunder
a.    Mengolah data primer dan sekunder dalam bentuk tabel atau gambar sesuai metode statistik menjadi data aktual dan data potensial
b.    Menetapkan data aktual dan data potensial dalam bentuk tabel
2.    Menyusun Programa Penyuluhan Perikanan (M.749090.002.02) > Fasilitator, Supervisor, Advisor
A.    Menentukan Keadaan Wilayah Perikanan
a.    Menggunakan data aktual dan data potensial sesuai pedoman
b.    Menetapkan kesenjangan antara data aktual dan data potensial sesuai pedoman
B.    Menetapkan Masalah
a.    Mengidentifikasi masalah umum berdasarkan kesenjangan antara data aktual dan data potensial
b.    Menyusun masalah khusus berdasarkan masalah umum
c.    Menguji prioritas masalah khusus dengan  metode yang relevan
C.    Menetapkan Tujuan
a.    Menetapkan tujuan umum sesuai dengan masalah umum
b.    Menetapkan tujuan khusus sesuai dengan masalah khusus
D.    Menetapkan Cara Mencapai Tujuan
a.    Menyiapkan tabel cara mencapai tujuan sesuai pedoman cara mencapai tujuan
b.    Menyusun cara mencapai tujuan berdasarkan masalah dan tujuan
c.    Menetapkan cara mencapai tujuan sesuai pedoman
3.    Menetapkan Metode Penyuluhan Perikanan (M.749090.003.02) > Fasilitator
A.    Menentukan Sasaran Penyuluhan Perikanan
a.    Mengidentifikasi jumlah dan kriteria sasaran berdasarkan karakteristik sasaran penyuluhan perikanan
b.    Menetapkan sasaran Penyuluhan berdasarkan karakteristik sasaran penyuluhan perikanan
B.    Memilih Metode Penyuluhan Perikanan Berdasarkan Jumlah dan Kriteria Sasaran
a.    Menganalisis metode penyuluhan perikanan sesuai kriteria pemilihan metode
b.    Menentukan metode penyuluhan perikanan sesuai kriteria pemilihan metode
C.    Menyiapkan Bahan Materi Penyuluhan Perikanan sesuai Bentuk Media Penyuluhan
a.    Mengumpulkan bahan penyusunan materi penyuluhan perikanan sesuai kebutuhan
b.    Menentukan bahan penyusunan materi penyuluhan perikanan sesuai kebutuhan
D.    Menentukan Media Penyuluhan Perikanan
a.    Mengumpulkan media penyuluhan perikanan sesuai kebutuhan
b.    Memilih media penyuluhan perikanan sesuai kebutuhan
E.    Menggunakan Metode Penyuluhan Perikanan sesuai dengan Media Penyuluhan
a.    Menentukan metode penyuluhan  sesuai dengan materi, media, sasaran, dan tujuan
b.    Mengaplikasikan metode penyuluhan sesuai dengan materi, media, sasaran dan tujuan
4.    Menumbuhkan Kelompok Pelaku Utama Perikanan (M.749090.006.02) > Fasilitator
A.    Menetapkan Kelompok Sasaran
a.    Menjelaskan pedoman dan referensi yang terkait dengan penumbuhan kelompok perikanan
b.    Mengidentifikasi sasaran kelompok perikanan
c.    Menentukan sasaran kelompok perikanan

B.    Membentuk Kelompok Pelaku Utama Perikanan
a.    Mengidentifikasi kondisi pelaku utama sesuai dengan pedoman penumbuhan kelompok
b.    Mensosialisasikan kriteria penumbuhan kelompok kepada pelaku utama
c.    Melakukan fasilitasi penyusunan AD/ART dan organisasi kelompok sesuai pedoman
d.    Memfasilitasi pembentukan kelompok pelaku utama sesuai dengan pedoman
e.    Melakukan fasilitasi pengukuhan kelompok pelaku utama perikanan sesuai pedoman
5.    Memfasilitasi Pelaksanaan Usaha Perikanan (M.749090.010.02) > Fasilitator
A.    Menetapkan Kondisi Usaha Perikanan
a.    Menetapkan peluang pasar sesuai kebutuhan sasaran
b.    Mengidentifikasi kemampuan produksi sesuai dengan standar
c.    Mengidentifikasi kondisi sosial sesuai dengan kondisi sasaran
d.    Mengidentifikasi persyaratan mutu
e.    Mengidentifikasi pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan
B.    Menetapkan Materi Konsultasi Usaha Perikanan
a.    Memilih materi konsultasi sesuai aspek pasar, produksi, permodalan, sosial, persyaratan mutu dan Sumberdaya Perikanan yang berkelanjutan
b.    Menyiapkan materi konsultasi sesuai aspek pasar, produksi, permodalan sosial, persyaratan mutu dan Sumberdaya Perikanan yang berkelanjutan
C.    Melaksanakan Pendampingan Usaha Perikanan
a.    Melakukan pendampingan  sesuai aspek pasar, produksi, permodalan sosial, persyaratan mutu dan Sumberdaya Perikanan yang berkelanjutan
b.    Melaporkan kegiatan pendampingan pengembangan usaha perikanan  sesuai prosedur
6.    Menyusun Materi Penyuluhan Perikanan (M.749090.004.02) > Supervisor
A.    Memilih Materi Dan Metode Penyuluhan Perikanan
a.    Menyiapkan materi untuk pembuatan media yang sesuai dengan kebutuhan sasaran
b.    Menganalisis materi dan metode penyuluhan sesuai dengan kebutuhan sasaran
c.    Menetapkan materi dan metode penyuluhan perikanan berdasarkan kebutuhan sasaran
B.    Merumuskan Materi Dalam Bentuk Media Penyuluhan
a.    Menyiapkan materi untuk pembuatan media yang sesuai dengan kebutuhan sasaran
b.    Membuat materi penyuluhan  dalam bentuk media penyuluhan sesuai kebutuhan sasaran
7.    Mengembangkan Kemampuan Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan  (M.749090.007.02) > Supervisor
A.    Merencanakan Pengembangan Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan
a.    Menjelaskan pedoman dan referensi yang terkait dengan pengembangan kelas kelompok
b.    Membuat rencana pengembangan kelas kelompok sesuai dengan pedoman
B.    Melaksanakan Pengembangan Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan
a.    Melakukan monitoring dan evaluasi kelembagaan kelompok sesuai pedoman
b.    Melakukan penilaian pengembangan kelas kelompok sesuai pedoman
c.    Menetapkan hasil penilaian pengembangan kelas kelompok sesuai pedoman
d.    Melakukan fasilitasi pengukuhan pengembangan kelas kelompok sesuai pedoman
8.    Memfasilitasi Perencanaan Usaha Perikanan (M.749090.011.02) > Supervisor
A.    Melakukan Analisa Peluang Pasar
a.    Mengidentifikasi permasalahan proses produksi berdasarkan prioritas masalah
b.    Memperhitungkan kelayakan harga berdasarkan hasil analisa usaha
B.    Mengidentifikasi Proses Produksi
a.    Menetapkan fasilitasi pengembangan modal sesuai kebutuhan
b.    Menentukan skala produksi sesuai kebutuhan pasar
c.    Mengidentifikasi sarana produksi sesuai dengan proses produksi
d.    Mengidentifikasi permasalahan proses produksi berdasarkan prioritas masalah
C.    Memfasilitasi Akses Permodalan
a.    Mengidentifikasi kemampuan keuangan usaha berdasarkan skala produksi
b.    Mengidentifikasi akses Permodalan sesuai kebutuhan skala usaha
c.    Menetapkan fasilitasi pengembangan modal sesuai kebutuhan
d.    Menyusun fasilitasi perencanaan usaha perikanan sesuai dengan skala usaha
9.    Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan (M.749090.013.02) > Supervisor, Advisor
A.    Merencanakan Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan
a.    Merumuskan tujuan evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan sesuai prosedur
b.    Menyiapkan instrumen evaluasi kegiatan penyuluhan perikanan sesuai kaidah penyusunan instrumen
c.    Menentukan kegiatan penyuluhan perikanan yang akan dievaluasi sesuai dengan programa
d.    Memilih metode evaluasi pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan tujuan
e.    Menetapkan sampel sesuai dengan tujuan evaluasi
B.    Melakukan Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan
a.    Mengumpulkan sumber dan jenis data sesuai instrumen
b.    Mengumpulkan data yang telah direkapitulasi
c.    Menganalisis hasil rekapitulasi data sesuai dengan metode
d.    Menetapkan hasil evaluasi penyuluhan sesuai kebutuhan
C.    Menyusun Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Perikanan
a.    Menentukan sistematika penulisan laporan sesuai dengan prosedur
b.    Membuat hasil evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan dalam bentuk laporan
10.    Mengevaluasi Dampak Penyuluhan Perikanan (M.749090.014.02) > Supervisor, Advisor
A.    Merencanakan Kegiatan Evaluasi Dampak Penyuluhan Perikanan
a.    Merumuskan tujuan evaluasi dampak penyuluhan perikanan sesuai dengan kebutuhan
b.    Menyiapkan instrumen evaluasi dampak penyuluhan Perikanan sesuai prosedur
c.    Memilih metode evaluasi dampak penyuluhan sesuai dengan tujuan
d.    Menetapkan sampel sesuai dengan tujuan evaluasi
B.    Melakukan Kegiatan Evaluasi Dampak Penyuluhan Perikanan
a.    Mengumpulkan sumber dan jenis data sesuai instrumen
b.    Merekapitulasi data sesuai dengan metode statistik
c.    Menetapkan hasil evaluasi dampak penyuluhan sesuai kebutuhan
C.    Menyusun Laporan Hasil Evaluasi Dampak Penyuluhan Perikanan
a.    Menentukan sistematika penulisan laporan sesuai kaidah
b.    Membuat laporan hasil evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan perikanan
11.    Membuat  Karya Tulis Ilmiah Bidang Penyuluhan Perikanan (M.749090.015.02) > Supervisor
A.    Merencanakan Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Perikanan
a.    Menetapkan sistematika penulisan karya tulis di bidang perikanan sesuai dengan kaidah penulisan
b.    Mengidentifikasi masalah dalam pengembangan keprofesian penyuluh perikanan sesuai dengan tupoksi penyuluh
c.    Menentukan topik karya tulis di bidang perikanan sesuai pedoman
B.    Mengumpulkan Bahan  Karya Tulis di Bidang Perikanan
a.    Mengidentifikasi bahan dan referensi yang terkait dengan karya tulis di bidang perikanan sesuai dengan topik
b.    Menentukan bahan dan referensi yang terkait dengan karya tulis di bidang perikanan sesuai topik
C.    Menulis Karya Tulis Ilmiah di Bidang Perikanan
a.    Menganalisis karya tulis ilmiah di bidang perikanan sesuai dengan topik
b.    Menetapkan kerangka penulisan karya tulis ilmiah di bidang perikanan sesuai dengan topik
c.    Menyusun karya tulis ilmiah di bidang perikanan sesuai dengan kaidah
12.    Mengembangkan Metode dan Materi Penyuluhan Perikanan (M.749090.005.02) > Advisor
A.    Menganalisis Hasil Evaluasi Metode dan Materi Penyuluhan Perikanan
a.    Mengidentifikasi metode dan materi penyuluhan hasil evaluasi sesuai kebutuhan sasaran
b.    Memilih metode dan materi penyuluhan hasil evaluasi sesuai kebutuhan sasaran
c.    Merumuskan metode dan materi penyuluhan sesuai kebutuhan sasaran
B.    Menetapkan Hasil Evaluasi Metode dan Materi Penyuluhan Perikanan
a.    Merekomendasikan rumusan metode dan materi penyuluhan sesuai dengan prinsip-prinsip  penyuluhan
b.    Menyusun hasil evaluasi metode dan materi dalam bentuk laporan
C.    Menyusun Rencana Pengembangan Metode dan Materi
a.    Menyajikan pengembangan metode dan materi penyuluhan dalam bentuk media penyuluhan
b.    Melaporkan hasil rencana pengembangan metode dan materi
13.    Mengembangkan Kewirausahaan Kelompok Pelaku Utama (M.749090.008.02) > Advisor
A.    Merencanakan Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan
a.    Menjelaskan perencanaan kegiatan kewirausahaan
b.    Menjelaskan standar, indikator dan kriteria kegiatan kewirausahaan
c.    Menyusun rencana kegiatan pengembangan kewirausahaan dalam bentuk proposal
B.    Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan
a.    Mengimplementasikan kegiatan pengembangan kewirausahaan sesuai dengan proposal yang telah disusun
b.    Menyusun laporan kegiatan pengembangan kewirausahaan sesuai standar laporan
C.    Mengevaluasi Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan
a.    Menganalisis laporan kegiatan pengembangan kewirausahaan sesuai prosedur
b.    Merekomendasikan hasil analisis sesuai dengan kriteria yang berlaku
c.    Mengevaluasi kegiatan pengembangan kewirausahaan kelompok pelaku Utama
14.    Menumbuhkan Jejaring Kerja antara Sumber Informasi dan Teknologi dengan Pengguna (M.749090.009.02) > Advisor
A.    Mengidentifikasi Aspek-Aspek Jejaring Kerja antara Sumber Informasi dan Teknologi dengan Pengguna
a.    Menjelaskan aspek-aspek yang diperlukan dan mempengaruhi jejaring kerja
b.    Mengidentifikasi aspek-aspek yang diperlukan dan mempengaruhi jejaring kerja
B.    Melaksanakan Penumbuhan Jejaring Kerja antara Sumber Informasi dan Teknologi dengan Pengguna
a.    Merumuskan tahapan penumbuhan jejaring kerja sesuai prosedur
b.    Melakukan tahapan penumbuhan jejaring kerja sesuai prosedur
C.    Melaporkan Hasil Penumbuhan Jejaring Kerja
a.    Melakukan evaluasi hasil penumbuhan jejaring kerja sesuai prosedur
b.    Melaporkan hasil evaluasi penumbuhan jejaring kerja sesuai prosedur
15.    Memfasilitasi Pengembangan Usaha Perikanan (M.749090.012.02) > Advisor
A.    Mengevaluasi Peluang Pasar
a.    Mengidentifikasi daya serap hasil produksi sesuai dengan permintaan pasar
b.    Mengidentifikasi kebutuhan konsumen sesuai dengan analisis pasar
B.    Mengevaluasi Kapasitas Produksi Usaha
a.    Mengidentifikasi kemampuan sarana produksi sesuai dengan target produksi
b.    Mengidentifikasi kemampuan sumberdaya manusia sesuai dengan target produksi
c.    Menganalisa daya dukung lingkungan sesuai dengan standar
C.    Mengevaluasi Kemampuan Permodalan
a.    Mengidentifikasi sumber permodalan sesuai dengan kebutuhan
b.    Menetapkan kebutuhan pengembangan permodalan sesuai dengan skala usaha
D.    Menyusun Rencana Pengembangan Usaha Perikanan
a.    Merencanakan pengembangan usaha aspek pemasaran sesuai dengan analisa pasar
b.    Merencanakan pengembangan usaha aspek produksi sesuai dengan permintaan pasar
c.    Merencanakan pengembangan usaha aspek sosial sesuai dengan kondisi lingkungan
d.    Merencanakan kemitraan strategis antara pelaku utama dan pelaku usaha
16.    Melaksanakan Pengkajian Bidang Penyuluhan Perikanan (M.749090.016.02) > Advisor
A.    Merencanakan Kegiatan Pengkajian
a.    Merumuskan tujuan pengkajian penyuluhan perikanan sesuai kebutuhan
b.    Memilih metode pengkajian penyuluhan sesuai dengan tujuan
c.    Menetapkan sampel sesuai dengan tujuan pengkajian
d.    Merancang kegiatan pengkajian penyuluhan perikanan sesuai dengan tujuan
B.    Menetapkan Hasil Pengkajian
a.    Menganalisis data sesuai tujuan pengkajian
b.    Merumuskan rekomendasi hasil analisis kajian penyuluhan sesuai kebijakan
C.   Menyusun Laporan Hasil Pengkajian
a.    Menjelaskan sistematika penulisan laporan
b.    Membuat laporan hasil pengkajian penyuluhan Perikanan

Minggu, 09 November 2014

SELEKSI BENUR

Salah satu faktor keberhasilan usaha budidaya udang adalah penebaran benur yang berkualitas baik. Kondisi benur yang berkualitas baik, berarti benur tersebut dalam keadaan sehat atau bebas dari penyakit, nafsu makan yang tinggi serta tidak cacat dan ini merupakan faktor pendukung untuk mencapai pertumbuhan optimal maupun tingkat kehidupan yang tinggi.
Dewasa ini teknik menginduksi benur secara massal bukan merupakan sesuatu yang sukar. Sudah banyak teknisi dapat memenuhi target produksi yang secara komersial menguntungkan. Keberhasilan ini pada umumnya hanya sebatas di tempat perbenihan (hatchery), karena hampir semua parameter kualitas air, pakan dan penyakit dapat dikendalikan. Lain halnya dengan pembesaran udang di tambak, khususnya pada usaha budidaya udang teknologi sederhana dan semi intensif yang sebagian besar tergantung pada keadaan alam, sedangkan usaha untuk mengendalikan parameter kualitas air, pakan dan penyakit adalah sangat terbatas. Maka tingkat keberhasilan budidaya udang juga sangat rendah.
Mengingat besarnya pengaruh kualitas benur terhadap keberhasilan budidaya udang, maka pembudidaya ikan di tambak sebaiknya memahami terlebih dahulu bagaimana cara memeriksa atau faktor apa saja yang akan diperiksa dalam mendapatkan benur. Bila perlu sampai ke sumber pertama benih itu diperoleh seperti di tempat pembenihan (hatchery).
Secara visual atau penglihatan mata biasa dapat dibedakan antara benur yang baik dan yang tidak baik, yaitu antara Iain:
    Semua organ tubuh benur yaitu ekor, mata, kaki, antara kulit dalam keadaan lengkap dan tidak cacat;
    Gerakan benur lincah dan suka melawan arus;
    Bentuk tubuh ramping memanjang;
    Warna tubuh jernih / putih kecokelatan;
    Benur sensitif atau peka terhadap gangguan fisik pada lingkungannya, seperti benur akan segera bergerak cepat atau bila dikejutkan;
    Keadaan tubuh benur bersih dari kotoran dan Iumut;
    Benur aktif mencari makan dan nafsu makan tinggi;
    Tidak ada perubahan warna yang mencolok pada benur pada kondisi terang maupun gelap;
    Kuaiitas air berbagai media hidup benur harus benar-benar baik dan bebas penyakit;
    Fototaksis positif yaitu suka pada cahaya;
    Ukuran benur relatif seragam.
Dalam upaya mendapatkan benur siap tebar yang berkualitas baik, khususnya yang bersumber dari tempat pembenihan (hatchery), berikut ini dijelaskan beberapa faktor yang harus mendapat perhatian untuk diperiksa:

a. Pembersihan Air
Melihat tingkat kejenuhan air di dalam bak pemeliharaan benur bila terdapat endapan sisa pakan atau air yang berbuih serta bau membusuk, hal ini menunjukkan rendahnya kualitas air. Karena air mengandung bahan organik yang memproduksi gas-gas beracun seperti sulfida, meta dan sebagainya. Akibatnya benur menjadi stres dan peka terhadap penyakit.

b. Kecerahan Air (Turbidity)
Memeriksa kecerahan air di dalam bak pemeliharaan benur, yaitu pewarnaan air yang disebabkan oleh populasi plankton di dalam air. Air yang baik adalah tidak terlalu cerah melainkan berwarna kehijauan atau kecokelatan. Keadaan ini menunjukkan banyak populasi plankton di dalam air. Sehingga akan menyediakan pakan alami, menghilangkan berbagai jenis senyawa beracun di dalam air seperti NH3, H2S, CH4 dan sebagainya. Serta dapat mengurangi stres pada benur.

c. Warna Benur
Warna benur sangat tergantung pada warna bak dan warna air jika benur terlihat berwarna merah atau merah jambu atau putih kekapuran, keadaan ini menunjukkan kemungkinan besar benur tidak sehat atau sudah terinfeksi penyakit. Sebaiknya warna benur putih jernih kecokelatan atau kehitaman.

d. Kelengkapan dengan Tubuh
Melihat apakah ada organ tubuh dari benur yang rusak atau hilang, memang sukar melihat satu persatu apalagi benur mengalami kerusakan dengan tubuhnya seperti kaki, mata, ekor dan antena, tetapi contoh secara acak harus diamati jika ada benur yang mengalami kerusakan pada mata atau hilang atau kerusakan pada ekor, kaki, dan sebagainya, itu berati banyak benur mengalami kerusakan selama proses pemindahan dari satu bak ke bak lainnya, atau karena saling memangsa sesamanya akibatnya benur peka terhadap infeksi penyakit dan juga pertumbuhannya menjadi lambat.

e. Posisi Benur
Lihat ke dalam bak, jika kebanyakan benur menempel atau bergantung di dinding bak atau suka berenang melawan arus, maka menunjukkan benur dalam keadaan sehat. Baik benur terlihat mengatur atau tenang dengan lemah maka kondisi benur tidak sehat. Cara ini dapat dilakukan yaitu mengambil air dengan gayung tepat berada di atas batu aerasi. Biasanya benur yang lemah atau terapung-apung di dasar bak dan akan terbawa oleh arus air, sehingga jika air yang diambiI tepat di atas batu aerasi mengandung banyak benur, hal ini menunjukkan bahwa di dalam bak banyak benur yang lemah.

f. Mengamati Benur dalam Kondisi Gelap
Ini suatu cara yang mudah dilakukan untuk mengetahui apakah benur yang sudah atau benur yang terinfeksi oleh bakteri Vibrio sp., yaitu suatu jenis bakteri yang dominan menyerang udang sekarang ini.
Dalam kondisi gelap atau tepatnya pada malam hari dengan tidak menggunakan lampu, dapat dilihat titik cahaya yang menempel pada tubuh benur sehingga tubuh benur menjadi bercahaya. Titik-titik cahaya itu adalah bakteri Vibrio sp. yang menempel pada lapisan luar tubuh benur maupun yang masuk ke dalam jaringan tubuh benur. Jika sudah terlihat tanda-tanda seperti ini berarti sudah positif benur terinfeksi bakteri yang berbahaya bagi kehidupan benur. Hindari penggunaan benur yang berasal dan suatu tempat pembenihan yang salah satu bak pemeliharaan benurnya terkena infeksi bakteri Vibrio sp. Bakteri Vibrio sp. dapat menyerang benur pada tempat yang luas dan dalam waktu yang singkat serta berakibat mematikan bagi benur.

Prosedur Memilah Benur
Menetapkan metode untuk memilah benih udang yang terinfeksi penyakit SEMBV (Systemic Ectodermal and Mesodermal Baculo Virus) baik benih berasal dari pembenihan maupun alam. Formalin akan mereduksi bahan organik air dalam wadah pengujian oleh karena itu harus digunakan yang jernih atau menambah konsentrasi formalin jika menggunakan air yang banyak mengandung bahan organik/TOM > 60 ppm. Bahan yang digunakan meliputi air laut dengan salinitas sama dengan salinitas media pemeliharaan benih, formalin (Formaldehyde 37%, PA), dan benih udang PL 12-30.
Prosedur seleksi meliputi:
-    perendaman benur dalam tangki kerucut dengan kepadatan 500 benur/liter,
-    larutkan formalin ke dalam tangki kerucut,
-    perendaman benur selama 60 menit dengan aerasi kuat, dan
-    pematian aerasi.
Populasi benur dinyatakan baik apabila persentase benur yang tidak sehat < 1%, cukup baik (1-10%) dan tidak baik (> 10%).
Rujukan: teamean.wordpress.com, SNI 01-6497.4-2000

Senin, 03 November 2014

PRODUK ORGANIK DAN PROBIOTIK (3)

Berikut adalah informasi lanjutan berbagai jenis produk Probiotik dan atau Pupuk Organik Cair yang beredar di pasaran. Jenis produk ini dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam usaha budidaya perikanan. Informasi yang tertera bersumber langsung dari pemilik produk. Semoga bermanfaat.

AQUA SIMBA D
Mikroba probiotik untuk perikanan tawar
a.Manfaat:
•    Menurunkan tingkat kematian benih ikan
•    Mempercepat proses penyembuhan luka pada ikan
•    Menurunkan tingkat stress ikan
•    Meningkatkan hasil panen
•    Memperbaiki kualitas air kolam
•    Sebagai bahan campuran pakan ikan
b. Cara Penggunaan:
Aktifkan Agua Simba D (100 ml Aqua Simba D + 1 liter air kolam + 0,5 ons gula)
Diamkan minimal 5 jam dan diaduk 2-3 kali. Larutan aktif ini siap digunakan.
c.  Pemakaian:
Tebarkan larutan aktif ke kolam dengan konsentrasi 1 liter larutan aktif per meter kubik tiap pekan sampai air kolam terlihat normal. Setelah air kolam terlihat jernih (tidak berbau busuk, tidak berbusa, dan tidak blooming), penebaran larutan aktif dilanjutkan dengan konsentrasi 0,5 liter per 1.000 meter kubik tiap pekan sampai masa panen
1.Sebagai bahan campuran pakan ikan
•    Encerkan Aqua Simba dengan air 1:25
•    Campurkan 50% dedak dengan 50% ampas tahu, lebih baik ditambah sumber protein secukupnya (tepung ikan, sampah ikan asin, siput, keong, dll)
•    Campurkan secara merata Aqua Simba D yang sudah diencerkan dengan campuran di atas
•    Biarkan 2-3 jam, aduk 1-2 kali
•    Pakan siap diberikan pada ikan.
2.Campuran pakan ikan jadi
•    Encerkan Aqua Simba D dengan perbandingan 1:10
•    Siramkan pada pakan jadi dengan takaran 1 liter Aqua Simba D yang sudah diencerkan dengan 10 kg pakan, aduk rata.
•    Diamkan selama kurang lebih 3 jam dan pakan siap diberikan pada ikan.
Perhatian:
•    Simpan di tempat sejuk dan tidak kena sinar matahari langsung
•    Hindari terlalu sering membuka kemasan
•    Kemasan dapat disimpan maksimum 2 tahun bila tidak pernah dibuka
•    Kemasan yang baik berbau asam, sedangkan kemasan yang rusak berbau busuk (jangan digunakan untuk ikan, tetapi dapat digunakan sebagai pupuk tanaman setelah diencerkan dengan air 10-25 kali).


AQUA SIMBA L
Kegunaan:
•    Memperbaiki kualitas perairan tambak dengan meningkatkan proses oksidasi perairan sehingga dapat menurunkan konsentrasi senyawa toksik seperti amonia, nitrit, dan sulfid.
•    Meningkatkan proses dekomposisi sisa organik di dasar tambak.
•    Memperbaiki pertumbuhan diatom perairan tambak.
•    Mengontrol kepadatan bakteri patogen Vibrio dalam air tambak.
•    Meningkatkan daya makan udang laut.
•    Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit.
•    Memungkinkan daur ulang (remediasi) air buangan tambak.
•    Mampu merevitalisasi lahan tambak yang sudah lama beroperasi.
•    Mengurangi penggunaan obat-obatan kimia sintetis sehingga menghemat biaya dan ramah lingkungan.

 


BIODES
Mengandung bakteri yang sangat kuat yang diformulasikan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air dan kesehatan ikan; dapat diaplikasikan untuk semua jenis ikan, baik di air tawar maupun air asin; merupakan produk bioteknologi yang ramah lingkungan serta aman bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Manfaat:
- Mengurangi kadar amonia
- Mengurai sisa pakan dan kotoran
- Menstabilkan dan meningkatkan oksigen terlarut
- Menjaga kualitas dan kecerahan air
- Menyeimbangkan dan menjaga tingkat pH dan alkalinitas
- Mengurai gas beracun seperti H2S dan nitrit
- Mengurangi jumlah organisme patogen dan mencegah penyakit
- Menekan pertumbuhan alga
- Menjaga kualitas kesehatan dasar kolam
- Meningkatkan daya tahan terhadap stress dan penyakit
- Meningkatkan nafsu makan dan penyerapan nutrisi
- Menumbuhkan dan menstabilkan jumlah plankton
- Mengurangi tingkat kematian
- Mempercepat masa panen
- Meningkatkan kualitas dan rasa daging
Dosis : 0,1-0,3 gram per m3 air kolam/tambak

LACTOGRO AQUA

Mengandung probiotik yang akan meningkatkan kemampuan dalam mencerna makanan dan juga mencegah pertumbuhan mikroba patogen dalam sistem pencernaan.
Bakteri yang terkandung di dalamnya akan melapisi sistem pencernaan dengan biofilm yang berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri patogen yang berusaha menginfeksi di dalam sistem pencernaan ikan dan udang. Juga merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi zat-zat imunitas untuk melawan bakteri patogen dan virus. Dapat bertindak sebagai sistem pertahanan kedua dari serangan infeksi.
Manfaat:
- Melapisi sistem pencernaan dengan biofilm sehingga tidak mudah oleh bakteri patogen
- Merangsang tubuh untuk menghasilkan zat antibodi
- Mempercepat proses moulting dan pengerasan pada kulit udang
- Meningkatkan efisiensi pakan (FCR)
- Meningkatkan nafsu makan dan penyerapan nutrisi dalam sistem pencernaan
- Meningkatkan metabolisme serta daya tahan terhadap penyakit dan stres
- Mengurangi angka kematian
- Mengurangi lemak tubuh, meningkatkan prosentase daging/karkas non lemak
- Mempercepat pertumbuhan berat badan dan mempersingkat masa panen
Dosis: 0,3-0,5 gram per kg pakan

NUTRIFISH

Manfaat:
1. Mempercepat proses moulting udang dan memacu pertumbuhan ikan.
2. Menurunkan tingkat kematian ikan dan udang selama dalam pemeliharaan.
3. Mempertahankan kualitas air dan menghilangkan bau amis pada kolam.
4. Mempercepat masa panen dan mengurangi biaya produksi secara total.
5. Mempercepat penyembuhan luka pada tubuh ikan.
6. Meningkatkan penyerapan protein dan karbohidrat dari pakan ikan.
7. Meningkatkan nafsu makan ikan (udang dan ikan lahap makan) .
Petunjuk Pemakaian:
a.    Campurkan 1 tutup botol NUTRIFISH ke dalam 1 kg pakan ikan/udang, baik pakan (pellet) baik apung maupun tenggelam.
b.     Biarkan 15 menit sampai pakan mengembang.
c.     Taburkan ke kolam/tambak.

NUTRI GURAME

Probiotik pertumbuhan ikan gurame
Kemasan: 500 ml
Manfaat:
1. Mempercepat proses pertumbuhan ikan
2. Mengurangi jumlah kematian ikan di kolam
3. Meningkatkan kualitas air kolam
4. Mempercepat masa panen dan mengurangi biaya pakan secara total
5. Meningkatkan nafsu makan
6. Mempercepat penyembuhan luka pada ikan.

PROBIU

Fungsi dan kegunaan:
•    Menstabilkan dan meningkatkan kualitas air
•    Menstabilkan pertumbuhan plankton
•    Menekan pertumbuhan patogen penyakit
•    Meningkatkan stamina udang dan ikan terhadap patogen
•    Menstabilkan saluran pencernaan ikan dan udang
•    Membantu kestabilan oksigen dalam perairan dengan menekan aktivitas nitrifikasi.

 


SUPER LELE
Manfaat:
- Probiotik meningkatkan hasil panen Ikan Lele
- Menghemat pakan Ikan Lele
- Mempercepat waktu panen Ikan Lele
- Meningkatkan kualitas air kolam
- Menghilangkan bau amis pada kolam Ikan lele
- Menekan tingkat kematian (mortalitas) ikan lele
- Memacu pertumbuhan ikan lele
- Membantu proses penyembuhan luka pada ikan lele.
Cara Pemakaian:
Penggunaan dengan pelet:
1.    Tuangkan 1 tutup Super Lele dengan 0,5 liter air, aduk hingga rata.
2.     Kemudian masukkan 2 kg pelet ke dalam campuran tadi, diamkan sampai ± 10 menit baru diumpankan.
3.     Pakan yang telah dicampuri dapat disimpan kurang lebih 12 jam setelahnya.

SUPER PLANKTON

Manfaatnya:
1. Menyuburkan dasar kolam dan tambak
2. Merangsang dan memacu pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan
3. Meningkatkan daya tahan ikan terhadap penyakit
4. Menetralisir racun yang berasal dari kotoran ikan dan sisa makanan di dasar kolam
Cara Pemakaian :
Aplikasi pada kolam terpal/tembok/tanah: tiap luasan kolam 1 m2 diperlukan 1-2 tutup Super Plankton yang dilarutkan dalam 1 liter air aduk dan tebarkan secara merata di kolam setiap 5-6 hari agar plankton dapat tumbuh subur.

TIGER BAC
Mengandung : Bacillus subtilis, Bacillus licheniformis, Yeast (Saccharomyces cerevisiae), Enzym, Amylase, Protease, Lipase, Cellulase.
Kemasan: 500 gram
Indikasi:
- Menurunkan ammonia, nitrit, hidrogen sulfide dan gak toksik lainnya di tambak/kolam
- Menguraikan bahan organik (sisa pakan, plankton yang mati, kotoran, dll.)
- Menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan seperti Vibrio sp.
- Meningkatkan ketahanan hidup udang/ikan
Dosis dan Cara Pemakaian:
Campurkan 250-300 gram dengan 20 liter air dan tebarkan secara merata pada tambak/kolam per 1.000 m2 dengan kedalaman 1-1,5 m. Berikan setiap 7 (tujuh) hari selama masa pemeliharaan.