Senin, 23 Mei 2016

MENGENAL IKAN PATIN

Taksonomi:
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas        : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo        : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroideae
Famili       : Pangasiidae
Genus      : Pangasius
Spesies     : P. hypopthalamus
P. pseudopangasius Bleeker, 1862
P. pseudolais Vaillant, 1902
P. neopangasius Popta, 1904
P. pteropangasius Fowler, 1937
P. sinopangasius Chang & Wu, 1965
P. pangasius Ham. Buch.
P. jambal
P. humeralis
P. lithostom
P. nasutus
P. polyuranodon
P. niewenhuisii

Morfologi:
·    Badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm, suatu ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar domestik.
·    Kepala ikan patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah hal ini merupakan ciri khas golongan catfish.
·    Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.
·    Memiliki kepala kecil dibandingkan dengan bentuk badannya
·    Bagian mulut kerucut melebar dan juga memiliki kumis halus
·    Memiliki mata bulat berwarna kehitaman dan juga sirip dada di bagian samping
·    Insang terletak pada bagian samping dekat dengan sirip dada
·    Sirip punggung memanjang ke belakang dan memiliki panjang 1-2 cm, memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergerigi dan besar di sebelah belakangnya. Sementara itu, jari-jari lunak sirip punggung terdapat enam atau tujuh buah
·    Pada punggungnya terdapat sirip lemak yang berukuran kecil sekali. Adapun sirip ekornya membentuk cagak dan bentuknya simetris
·    Tidak memiliki sisik
·    Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki enam jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil
·    Sirip anak ini berbentuk sisir di bagian pangkal ujung runcing berwarna kekuningan dan perak
·    Sirip ekor berbentuk segitiga di bagian ujung pangkal bawah dan atas runcing

Habitat:
Benih patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada saat menjelang fajar. Kebiasaan patin ini dimanfaatkan oleh masyarakat dalam melakukan penangkapan benih. Kemunculan benih patin dalam jumlah besar biasanya menjelang akhir musim hujan atau sekitar bulan April-Mei. Penangkapan benih patin biasanya menggunakan seser atau jala.
Patin adalah golongan ikan catfish yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek, misalnya kekurangan oksigen. Tentu saja, pertumbuhan patin dapat optimal pada lingkungan budidaya yang memenuhi persyaratan ideal. Walaupun patin dikenal sebagai ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi perairan yang baik, seperti sungai dan danau yang merupakan habitat aslinya.
Suka bergerombol dan aktif di malam hari
Ikan patin, merupakan ikan yang suka bergerombol dan aktif di malam hari. hal ini terlihat, ketika kita melihat ikan patin baik di alam liar maupun di empang, suatu ketika kita melihat ikan menyembul ke permukaan, spontan akan diikuti ikan lainnya. Selain itu, ikan akan sangat aktif di malam hari, baik di empang maupun di waduk atau sungai. Karenanya banyak pemancing yang lebih memilih malam hari sebagai waktu berburu Patin. Ikan patin biasanya sangat aktif muncul ke permukaan di atas jam 12 malam sampai menjelang pagi. Meskipun dalam pemeliharaan di empang, pola pemberian pakan dilakukan pada siang hari, ini tidak bisa mengubah sifat alamiah ikan ini. 

Sifat Dasar, Kebiasaan dan Jenis Makanan
Dilihat dari sifat makan, ikan dibagi dalam dua golongan, yaitu ikan yang pasif dan ikan yang agresif. Dalam hal ini ikan patin termasuk keduanya. Hal itu karena ikan Patin sering bermigrasi, dan kadang-kadang menetap di dasar kolam. Di saat diam di dasar kolam, ikan Patin akan memakan makanan yang mendekatinya, entah binatang air yang lewat, ataupun makanan lain yang terbawa arus. Dan di saat Ikan patin bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain.
Ikan patin merupakan ikan yang terbiasa makan di dasar. Namun hal ini tidak mutlak, ikan patin juga sering dijumpai memakan ikan di tengah perairan, ataupun di permukaan.
Ikan patin termasuk ikan omnivora, yang mana akan memakan segala termasuk tumbuh-tumbuhan maupun binatang hidup ataupun bangkai. kebiasaan makan ikan patin tergantung dari habitat dimana dia hidup. Di sungai ikan patin akan memakan segala sesuatu diantaranya, segala macam pakan baik jasad-jasad hewani maupun nabati, misalnya macam-macam buah-buahan dari tumbuhan pinggir sungai, biji-bijian, udang (Crustacea), Molusca, Copepoda, Ostracoda, Cladosera, Isopoda, Amphipoda, cacing dan sisa-sisa organisme lainnya.
Namun demikian, tidak berarti ikan patin tidak mau makan makanan lain, binatang yang hidup di air kerap menjadi makanan tambahan bagi ikan Patin.

Referensi: banyudadi, mancingfun, fredikurniawan