Kamis, 23 Maret 2017

GEOTUBE

Salah satu penyebab erosi atau abrasi pantai adalah gelombang atau arus yang besar. Arus ini dapat mengakibatkan kerusakan pada konstruksi di sisi daratan. Beberapa jenis konstruksi proteksi erosi antara lain tumpukan batu, tetrapod, bronjong, atau sheet pile. Adapun konstruksi proteksi erosi tersebut di atas memiliki beberapa kekurangan, mulai dari kesulitan pelaksanaan konstruksi di lapangan, pengadaan material dan terutama dari segi tingginya biaya, hingga lamanya waktu konstruksi.

Geotube merupakan salah satu dari berbagai jenis aplikasi geosintetik yang digolongkan ke dalam produk geotekstil, baik geotekstil woven maupun non woven. Geotekstil woven tersusun atas filamen polipropelen yang mengandung ultra violet stabilized dan dianyam sedemikian rupa sehingga kuat serta dengan pori yang lebih besar dan anyaman seratnya lebih teratur, sedangkan geostekstil non woven tersusun dari poliester dengan kandungan ultra violet stabilized melalui proses needle punch dengan pori sangat kecil dan seratnya tidak teratur dan tidak dianyam. Baik geotekstil woven maupun non woven merupakan anyaman/lembaran yang kokoh tidak terurai dan memiliki kuat tarik yang sama.

Geosintetik sendiri merupakan produk planar yang dibuat dari bahan polimer, yang digunakan pada tanah, batuan, atau materi geoteknik lainnya, sebagai pelengkap dalam sebuah proyek, struktur maupun sistem buatan. Atau sederhananya geosintetik adalah produk buatan dari bahan polimer yang berfungsi untuk memperbaiki perilaku tanah. Geotube memiliki kapasitas antara 2 sampai 5 m3 per meter dengan berat antara 2-5 ton, berbentuk memanjang seperti pipa raksasa.

Pada prinsipnya, fungsi geosintetik sebagai pembungkus geotube adalah menahan tanah atau campuran yang berada di dalam, tapi pada saat yang bersamaan harus dapat mengalirkan air keluar tanpa membawa butiran tanah dari dalam.
Dalam kegiatan di lapangan geotube biasa juga disebut sebagai geobag. Geobag adalah geotekstil dalam bentuk kantong (bag) yang diisi dengan tanah atau pasir dan dijahit sehingga berbentuk bantalan-bantalan yang dimanfaatkan untuk menggantikan batuan atau bangunan proteksi pantai yang konvensional. Meskipun jenisnya serupa namun bentuk geobag lebih pendek dibandingkan dengan goetube.

Ada jenis serta bentuk geosintetik lainnya, yaitu geomembran yang berbentuk lembaran dan dalam kegiatan perikanan kadangkala disebut dengan istilah LDPE (Low Density Poly Ethylene) yang dipakai untuk konstruksi dasar tambak/kolam ikan atau tambak garam.

Fungsi dari material geosintetik dalam struktur dirancang untuk berfungsi sebagai separasi, drainase, perkuatan, proteksi, filtrasi, dan penahan cairan. Atau dengan kata lain sebagai pengganti inti bangunan pantai yang biasanya menggunakan batu, sehingga material ini bisa dikategorikan sebagai material yang ramah lingkungan dan memudahkan dalam konstruksi bangunan.

Geotekstil merupakan bagian terbesar dari geosintetik karena fungsinya yang cukup variatif. Sebagian besar geotekstil terbuat dari polipropilene, walaupun penggunaan poliester dan polietilene cukup banyak ditemukan. Bahan-bahan polimer di atas dibentuk menjadi serat-serat atau benang yang kemudian difabrikasikan menjadi geotekstil woven serta geotekstil non-woven.

Kelebihan geotube dibandingkan jenis material lainnya adalah:
bentuknya yang dapat mengikuti bentuk permukaan tanah,
kemampuannya menahan partikel tanah namun pada saat yang bersamaan  air dapat  terdisipasi,
berat tube yang cukup besar sehingga geotube stabil dalam konstruksi,
harga yang relatif ekonomis, tergantung dari lokasi, ketersediaan material, alat dan tenaga kerja,
ramah lingkungan,
dan tentunya kemudahan untuk memperoleh tube.

Beberapa contoh pemanfaatan geotube:
1. Membantu proses reklamasi
2. Penahan abrasi
3. Penahan air rob laut
4. Pemecah gelombang pantai, jetty, breakwater
5. Dewatering
6. Tanggul.

Geotube memiliki kelebihan dari konstruksi lain, seperti: (1) biaya konstruksi lebih rendah; (2) waktu pelaksanaan konstruksi lebih cepat; (3) material pengisi dapat diperoleh dengan mudah di lokasi setempat (jika pasir tersedia); (4) pelaksanaan konstruksi dan pemasangan dapat dilakukan di dalam air dengan kedalaman tertentu.

Selasa, 14 Maret 2017

OTAK-OTAK IKAN

Otak-otak umumnya disajikan sebagai camilan atau makanan ringan untuk selingan di antara jadwal makan besar. Sebenarnya bukan karena makanan ini sifatnya tidak mengenyangkan, akan tetapi karena rasanya yang enak dan gurih dipadukan dengan saus kacangnya yang bikin perut tidak kenyang-kenyang sehingga membuat penikmatnya ketagihan.
Pada dasarnya, ada dua jenis otak otak yang kita kenal, yaitu otak-otak bakar, otak otak goreng dan otak-otak kukus. Ketiga resep tersebut menggunakan bahan baku dan cara membuat yang hampir sama. Perbedaan besarnya adalah di akhir proses pemasakannya. Buat yang malas untuk membakar, biasanya memang lebih gampang untuk digoreng atau dikukus saja. Tetapi kalau ingin mendapatkan rasa yang lezat dan enak khas Palembang, sebaiknya memang dibakar dengan menggunakan batok kelapa supaya hasilnya tidak bau dan aroma ikannya tidak hilang.

Bahan bahan
Bahan utama yang sebenarnya diperlukan adalah 500 gram ikan tengiri. Tetapi kalau tidak ada bisa diganti dengan ikan bandeng, ikan kakap atau sesuai selera anda.
1.     Bawang putih ukuran sedang besar sebanyak 4 siung.
2.     Bawang merah lokal ukuran sedang besar sebanyak 8 siung.
3.     Tepung sagu kualitas bagus sebanyak 50 gram.
4.     Santan kelapa kental sebanyak 50 ml. Sebaiknya diambilkan dari perasan buah kelapa yang agak tua.
5.     Cabai merah besar 2-5 buah. Cuci bersih dan iris tipis-tipis. Jumlahnya bisa ditambah atau dikurangi sesuai selera.
6.     Telur ayam ukuran sedang besar sebanyak 2 butir. Pecahkan dan ambil bagian putih telurnya saja.
7.     Merica halus atau bubuk sebanyak kurang lebih setengah sendok kecil/teh.
8.     Garam dapur beryodium kurang lebih sebanyak satu sendok kecil.
9.     Gula pasir manis sebanyak kurang lebih setengah sendok teh.
10. Daun pisang yang sudah dibersihkan secukupnya.
11. Bahan-bahan untuk saus kacangnya adalah:
a.      2 buah cabai rawit
b.     2 buah cabai merah rebus, dan dihaluskan
c.      5 butir kemiri sangrai, dan dihaluskan
d.     25 gram kacang tanah sangrai, dan dihaluskan
e.      garam, gula dan cuka secukupnya
f.       ½ gelas air matang
.
Cara membuat
1.     Ambil satu wadah ukuran cukup besar buat tempat adonan. Masukkan 500 gram ikan bandeng atau tengiri dan campur dengan 2 butir putih telurnya. Aduk dan campur kedua bahan tersebut sampai benar-benar tercampur dan kalis.
2.     Haluskan bawang merah dan bawang putihnya kemudian masukkan ke dalam adonan di atas, dan campurkan semua bahan sampai merata.
3.     Masukkan tepung sagu sebanyak 50 gram dan santannya ke dalam adonan di atas. Aduk dan campur semua bahan tersebut sampai benar-benar rata.
4.     Kemudian masukkan cabai yang sudah dipotong kecil-kecil, merica halus, setengah sendok garam dan gula pasirnya. Aduk kembali semua bahan sampai benar-benar tercampur secara merata. Kalau diperlukan bisa menggunakan tangan agar tidak ada gumpalan (ingat jangan ditekan saat proses pengadukannya).
5.     Ambil daun pisang yang sudah dibersihkan dan beri kurang lebih 1-1,5 sendok makan adonan di atas. Gulung dan bungkus menggunakan tusuk gigi.
6.     Bakar di atas panggangan menggunakan batok kelapa atau bisa juga menggunakan wajan teflon sampai matang dan daun pisangnya agak terbakar dan kehitaman.
7.     Untuk membuat sausnya campur dan haluskan kacang sangrai dan cabainya. Kemudian masukkan bahan-bahan yang lain dan aduk-aduk sampai tercampur merata.

Otak-otak siap dihidangkan bersama sausnya. Menyajikannya pun bisa dalam kondisi masih tertutup dalam bungkusnya, dibuka sebagian atau seluruhnya. Bisa juga dengan cara ditusuk seperti sate. Variasi seni menyajikan disesuaikan dengan suasana. Selamat menikmati.

Jumat, 03 Maret 2017

SITUS (2)

3. FUNGSI SITUS

Agar desain sebuah situs benar-benar sesuai dengan fungsi situs tersebut, sebaiknya seorang desainer web mengetahui beberapa fungsi situs. Secara umum situs mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi komunikasi. Situs yang memiliki fungsi ini pada umumnya adalah situs web dinamis. Beberapa fasilitas yang mempunyai fungsi komunikasi, seperti : web mail,  form contact, chating, forum dan lain-lain.
b. Fungsi informasi. Situs yang memiliki fungsi informasi lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs adalah menyampaikan isinya. Website yang memiliki fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti: News, Profile company, Library, referensi, dan lain-lain.
c. Fungsi Entertainment. Beberapa contoh website dengan fungsi ini misalnya web-web yang menyediakan Game Online, Music Online, Movie Online, dan lain-lain.
d. Fungsi Transaksi. Sebuah website dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan transaksi bisnis antara lain: Online order, pembayaran menggunakan kartu kredit dan lain-lain.

4. KATEGORI SITUS

Dalam internet terdapat berbagai macam model situs yang gunanya untuk memudahkan dalam identifikasi situs. Situs dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:
a. Kategori website berdasarkan bidang operasionalnya. Website berdasarkan bidang operasionalnya: website bidang pendidikan, website bisnis, website sosial, website entertainment, website iklan dan lain-lain.
b. Kategori website berdasarkan bentuknya.  Ada beberapa macam bentuk website, seperti: (1) Profile, (2) Online, (3) Reference/library, (4) Utility (dictionary, search engine, dan lain-lain), dan (5) Portal (multi services).

5. KRITERIA SITUS YANG BAIK

a. Usability
    Usability merupakan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat. Untuk mencapai tingkat usability yang ideal, sebuah situs harus memenuhi 5 syarat berikut:
• Mudah untuk dipelajari. Dengan meletakkan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar pengunjung dapat menemukannya dengan cepat.
• Efisien dalam penggunaan. Dengan menyediakan link seperlunya saja agar pengunjung dapat mencapai informasi yang diperlukan dengan cepat dan mudah.
• Mudah untuk diingat. Dengan tidak banyak melakukan perubahan yang mencolok pada situs, khususnya pada navigasi.
• Tingkat kesalahan rendah. Dengan menghindari link yang tidak berfungsi (broken link) atau halaman masih dalam proses pembuatan (under construction).
• Kepuasan pengguna. Hal ini wajib diperhatikan karena berhubungan dengan kelangsungan situs web.  Oleh karena itu sebuah website seharusnya mudah  digunakan oleh user. Dalam artian user harus dapat menemukan apa yang mereka cari, mendownloadnya dengan cepat, mengetahui kapan mereka selesai, dan dapat dengan mudah memberitahukan site atau konten yang mereka temukan kepada user lainnya. Dan ini merupakan promosi bagi situs tersebut.

b. Sistem navigasi (struktur)
    Aspek navigasi berkaitan dengan cara atau mekanisme perpindahan dari satu situs ke situs yang lain (menu system) di dalam sebuah sistem website. Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut. Navigasi membantu user menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web untuk dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat. Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media seperti teks, image atau animasi. Syarat navigasi yang baik:
  Mudah dipelajari
  Konsisten
  Memungkinkan feedback
  Muncul dalam konteks
  Memberikan alternatif lain
  Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan
  Menyediakan pesan visual yang jelas
  Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami
  Mendukung tujuan dan perilaku user.

Beberapa saran untuk membuat navigasi yang baik:
  Rencanakan dengan benar.
  Kelompokkan link navigasi dan atur seperlunya.
  Membuat tampilan navigasi yang berbeda dari tampilan lainnya.
  Navigasi yang singkat, tepat dan jelas.
  Navigasi yang memungkinkan user feedback.
  Bila diperlukan buatlah breadcrumb untuk memudahkan pengunjung menjelajahi situs dengan cepat dan mengetahui lokasi serta kedalaman kunjungan mereka pada situs.
  Tidak ada navigasi yang non fungsional (broken link, baik internal maupun eksternal) dan navigasi yang belum ada isinya.
  Jaga konsistensi. Posisi daerah navigasi harus tetap dan struktur navigasi harus konsisten dengan struktur isi, yang diurutkan berdasarkan logika pengunjung. Seperti penempatan yang sama pada setiap halaman, warna yang sama dan mudah untuk dilihat.

c. Graphic Design (Desain Visual)
    Desain yang baik sekurang-kurangnya memiliki komposisi warna yang baik dan konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca, penggunaan grafik yang memperkuat isi teks, penggunaan animasi pada tempat yang tepat, isi animasi yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan membentuk suatu pola yang harmonis. Beberapa saran untuk membuat desain visual yang baik:
  Desain visual harus menciptakan kejelasan kegunaan, sesuai dengan tujuan situs, dan desainnya harus mampu mengomunikasikan, mendukung dan menyempurnakan situs tersebut secara visual.
  Berkesan profesional dan orisinal.
  Keep it clean and simpel. Jaga agar situs web tetap bersih dan sederhana dengan  menggunakan grafik secukupnya.
  Jaga agar grafik berukuran kecil dan gunakan fasilitas optimize pada program pengolah grafik.
  Menggunakan format yang tepat. Seperti format JPEG dan PNG 24 bit digunakan untuk foto, format GIF dan PNG 8 bit digunakan untuk image berwarna sederhana.

d. Contents
    Konten atau  isi adalah  ruh utama sebuah situs, karena itu haruslah menarik, relevan, dan sesuai untuk target audien situs yang dituju.  Situs web sebaiknya memiliki arsip dari konten data-data lama. Untuk objektivitas dan ketepatan informasi yang terdapat pada konten, lebih baik bila konten tersebut merupakan hasil kompilasi data dan diperkuat dengan pendapat pihak-pihak berwenang. Miliki data-data atau penjelasan pendukung. Sertakan juga daftar referensi dari sumber yang berwenang.  Bila konten berbentuk multimedia, usahakan berhubungan dengan isi situs web. Streaming bersama isi situs web. Sinkronkan antara audio dan visual. Jika perlu aksesnya dikelompokkan pada halaman tertentu dan diberikan informasi mengenai besar file dan total waktu pemutarannya. Beberapa saran untuk membuat konten yang baik:
• Mengenali audien. Menulis dengan gaya mereka dan sesuaikan dengan isinya.
• Selalu up-to-date.
• Menyatakan kebijakan dengan jelas.
• Kualitas di atas kuantitas.
• Membuat tulisan pada halaman web agar mudah dan cepat dalam proses scanning.

e. Compatibility
    Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya (browser), harus memberikan alternatif bagi browser yang tidak dapat melihat situs tersebut. Beberapa saran untuk meningkatkan kompatibilitas:
  Uji di berbagai browser. Dengan pertimbangan bahwa browser yang dipakai user bisa berbeda, versi berbeda, atau setting berbeda, dan lain-lain.
  Pastikan situs web bekerja paling tidak di platform PC.
  Bila memungkinkan, tawarkan pilihan tampilan situs, baik halaman web yang   pelan (versi grafis atau animasi) atau cepat (versi HTML).
  Bila menggunakan plug in, pastikan pengunjung dapat dengan mudah mendownload (mengunduh)nya.

f. Loading time
    Bila sebuah situs web dapat tampil lebih cepat, kemungkinan besar user akan kembali mengunjungi situs tersebut, apalagi bila ditunjang dengan konten dan tampilan yang menarik. Beberapa saran untuk meningkatkan loading time:
  Menguji dalam berbagai kecepatan koneksi.
  Bila menggunakan grafik, jagalah grafik agar berukuran kecil dan gunakan fasilitas optimize pada program pengolah grafik.
  Melakukan slicing pada image secara efektif.
  Menggunakan atribut pada image.
  Melakukan manajemen tabel yang baik.
  Menggunakan animasi dan suara seefektif mungkin.

g. Functionality
    Fungsionalitas ini menyangkut beragam fasilitas dan kemudahan yang tersedia di situs web. Seberapa baik sebuah situs web bekerja dari aspek teknologinya, hal ini bisa melibatkan programmer dengan scriptnya, misalnya HTML, (DHTML), PHP, ASP, COLDFUSION, CGI, SSI, dan lain-lain.

h. Accesibility
    Halaman web harus dapat digunakan oleh setiap orang, tanpa memandang usia dan keadaan fisiknya.  Hambatan infrastruktur juga harus diperhatikan, seperti akses internet yang lambat, spesifikasi komputer, penggunaan browser, dan lain-lain, yang dapat mempengaruhi akses seseorang, termasuk berbagai teknologi baru seperti PDA dan ponsel. Web juga harus dapat diakses melalui teknologi tersebut.

g. Interactivity
Interaktivitas adalah hal-hal yang melibatkan pengguna situs web sebagai user experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah hyperlinks (link) dan mekanisme feed back. Hyperlinks digunakan untuk membawa pengunjung ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik terkait, atau lainnya. Seperti link yang berbunyi More info about this, glossary, related links. Untuk mekanisme feed back, contohnya seperti kritik, komentar, pertanyaan, polling/survey. Keuntungan dari adanya mekanisme feedback adalah user dapat memberitahu pengelola bila ada kesalahan pada situs seperti missing link, dead link, atau kesalahan lainnya. User juga dapat memberikan kritik/saran demi kemajuan situs.

PEMANFAATAN SITUS SEBAGAI SUMBER INFORMASI
Situs merupakan suatu layanan yang banyak memuat informasi yang dapat membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Biasanya informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran dapat diunduh (download), dicetak (print) atau hanya dibaca di monitor. Pada dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang di dapatnya melalui penelusuran dari internet.

Frekuensi Pemanfaatan Situs
Setiap pengguna situs memiliki frekuensi kunjungan dalam memanfaatkan fasilitas situs yang berbeda. Hal ini tergantung pada kebutuhan mereka akan informasi dan lainnya, sebab setiap orang memiliki waktu dan kesempatan yang berbeda pula. Oleh sebab itu frekuensi pemanfaatan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui bagaimana pengguna situs memanfaatkan fasilitas situs.  Adapun frekuensi pemanfaatan situs biasanya dipengaruhi oleh ketersediaan dan kelengkapan informasi pada sebuah situs, kebutuhan informasi, waktu dan lain sebagainya.

Tujuan Pemanfaatan Situs
Pada umumnya tujuan pengguna menggunakan sebuah situs dapat beragam, selain untuk mendukung studi bagi mahasiswa sebagai pemenuhan tugas kuliah, tugas praktikum dan bahan referensi tergantung ada atau tidaknya kaitan isi situs yang diakses dengan tugas kuliah, tugas praktikum, dan materi perkuliahan, juga dapat digunakan untuk tujuan lainnya seperti refreshing, menambah wawasan, penelitian dan sebagainya.

references: berbagai sumber