Minggu, 12 Oktober 2014

GRAMEEN BANK


Bank Grameen adalah sebuah organisasi kredit mikro yang dimulai di Bangladesh sejak tahun 1976 yang memberikan pinjaman kecil kepada orang yang kurang mampu tanpa membutuhkan collateral. "Grameen" (asal kata "gram") berasal dari bahasa Bengali yang berati "desa". Sistem ini berdasarkan ide bahwa orang miskin memiliki potensi/tingkat kemampuan yang kurang diperhatikan. Yang berbeda dari kredit ini adalah pinjaman diberikan kepada kelompok perempuan produktif yang masih berada dalam status sosial miskin. Pola Grameen bank telah diadopsi oleh hampir 130 negara di dunia (kebanyakan di negara Asia dan Afrika). Jika diterapkan dengan konsisten, pola Grameen Bank dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin melalui perempuan. Bank ini terpilih sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel (bersama dengan pendirinya Dr. Muhammad Yunus) pada tahun 2006.
Bank Grameen tidak hanya memberikan solusi dalam segi finansial kaum miskin, namun juga merubah kebudayaan kolot warga setempat, di mana wanita hanya boleh di dalam rumah dan tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas ekonomi di luar rumah. Dengan hadirnya Bank Grameen, meski wanita tidak diperkenankan melakukan aktivitas ekonomi di luar rumah, namun dengan berbagai solusi, wanita dapat bekerja meski di dalam rumah. Bank Grameen juga merupakan suatu wujud implementasi dari konsistensinya. Sebagai bank kaum miskin, Bank Grameen tidak muncul dalam wujud lembaga keuangan eksklusif sebagaimana bank konvensional lainnya, melainkan menjelma sebagai lembaga yang berada di lingkungan miskin secara riil. Salah satu contoh konkret yang terjadi di Bangladesh adalah code of conduct dalam sistem di Bank Grameen tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer ketika membuka cabang di suatu daerah.
Sebagai contoh, seorang manajer datang ke suatu tempat yang telah disepakati untuk didirikan cabang tanpa perkenalan formal. Mereka tidak punya kantor, tidak punya tempat tinggal, dan tak ada seorang pun yang mereka kenal. Tugas pertamanya adalah mendokumentasikan segala sesuatu mengenai wilayah itu. Mereka memang tidak boleh datang ke desa dengan gaya pejabat dengan kemegahan dan mengharapkan hidangan lezat dan kenyamanan. Manajer dan asistennya tersebut harus membayar sendiri penginapannya dan tidak diizinkan untuk menginap di lingkungan mewah. Mereka hanya boleh menginap di rumah terlantar, asrama sekolah, atau kantor dewan setempat. Mereka harus menolak tawaran makan dari warga desa yang berada dengan menjelaskan bahwa itu bertentangan dengan aturan Grameen. Hal ini mengindikasikan bahwa suatu lembaga yang punya orientasi pada kaum miskin memang harus hidup dengan cara yang serba miskin.
Bank Grameen dinyatakan berhasil menuntaskan kemiskinan, sebab Bank Grameen dalam menjalankan misinya tidak hanya berfokus dalam melakukan kredit seperti yang dilakukan oleh bank konvensional pada umumnya, tetapi lebih daripada itu, Bank Grameen  “menjelma”  menjadi kaum miskin itu sendiri, karena dengan cara itulah Bank Grameen dapat mengetahui secara utuh tentang segala aspek penyebab kemiskinan dan solusi yang tepat  dalam melakukan cut terhadap penyebab kemiskinan
Mikro kredit yang ditawarkan adalah mikro kredit yang diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap, tanpa agunan atau bunga. Adapun tujuan dibentuknya program mikro kredit ini di antaranya adalah:
1. Memberikan Pinjaman Kepada masyarakat miskin (pengemis, masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan lengkap).
2. Menghapuskan eksploitasi orang kaya dalam memberi pinjaman kepada masyarakat miskin dengan bunga yang besar (lintah darat).
3.  Menciptakan peluang kerja mandiri bagi masyarakat Bangladesh karena tingginya angka pengangguran di sana.
4.  Memberikan fasilitas perbankkan kepada para perempuan.
5.  Mengeluarkan masyarakat dari lingkaran kemiskinan, kebodohan dan pengangguran.
6.  Menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa tujuan di atas yang menjadi keunikan dari mikro kredit yang diterapkan adalah, grameen bank lebih mengedepankan nasabah perempuan. Hal ini dikarenakan untuk pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan posisi tawar pada ruang publik dan ruang privat, di samping itu juga untuk meningkatkan kualitas hidup anak melalui pendidikan dan kesehatan. Karena menurut penelitian bahwa jika perempuan atau ibu sejahtera maka akan memberikan dampak yang berbanding lurus dengan tingkat pendidikan dan kesehatan anak. Diprioritaskan perempuan juga dikarenakan kemiskinan yang luar biasa terjadi Bangladesh dahulu jika mau menikah maka yang memberi hantaran belanja atau emas kawin justru yang menyediakannya adalah wanita, hal ini karena miskinnya situasi pada saat itu, sehingga wanita kerap kali menjadi korban kemiskinan dan jika tersedia makanan justru wanita harus mengalah dengan pria, hal inilah kenapa memprioritaskan wanita menjadi sasaran utama bagi nasabah Grameen Bank.

Nasabah Grameen Bank mayoritas adalah wanita yakni sekitar 97% dari total nasabah adalah para kaum hawa total nasabahnya sekitar 6,6 juta orang, dan prioritas nasabah diutamakan masyarakat miskin dengan penghasilan tidak tetap dan para kaum pengemis.

Keberhasilannya dapat dilihat dari tingkat kepercayaan dan kejujuran nasabah terhadap program yang diterapkan oleh Grameen Bank.

Sistem yang dianut oleh Grameen Bank, adalah sistem kepercayaan dan sistem kekeluargaan dan tanpa membuat surat perjanjian yang sebagaimana dilakukan bank konvensional lainnya, Grameen Bank tidak menerapkan sanksi bagi nasabahnya jika tidak mengembalikan uang, sehingga sistem kepercayaan benar–benar terjaga. Adapun mekanisme peminjaman yang diterapkan adalah, diwajibkan membentuk satu kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang yang memiliki 1 orang leader atau ketua. Setelah terbentuk kelompok baru dapat meminjam, setiap kelompok harus bergantian dalam peminjaman dana, jika orang pertama meminjam maka yang 4 orang lainnya belum dapat meminjam sampai dana yang dipinjamkan kembali lagi,  jika yang meminjam belum mampu membayar maka 4 orang lainnya bersama-sama membantu mencari dana untuk mengembalikan uang tersebut. Sehingga suasana kekeluargaan dan kepercayaan benar-benar tercipta.

Sistem yang dianut Grameen Bank merupakan sistem yang melawan sistem bank konvensional seperti kebanyakan bank yang ada.
Referensi: (1).mitradhuafa.com; (2).bangbudi.blog.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar