Sabtu, 20 September 2014

BIOFLOK, BUDIDAYA IKAN TEBAR PADAT

Dalam budidaya ikan lele, hal yang paling besar pengaruhnya terhadap kesehatan dan pertumbuhannya adalah makanan. Makanan yang dimaksud bukan hanya berupa pellet yang kita berikan, akan tetapi segala hal yang dimakan oleh lele dalam media budidayanya. Pakan yang kita berikan pada lele, tidak seluruhnya dapat diserap oleh tubuh ikan, hanya sekitar 20-30%, sisanya keluar melalui insang (ekskresi) dan anus berupa kotoran (faeces). Seiring dengan perkembangan teknologi, ada berbagai cara yang ditemukan untuk mengolah kotoran dan sisa pakan agar bisa bermanfaat bagi ikan lele. Salah satu yang lagi booming adalah sistem Bioflok.
Istilah Bioflok atau Flok merupakan istilah bahasa “slank” dari bahasa baku “Activated Sludge” (Lumpur Aktif) yang diadopsi dari proses pengolahan biologis air limbah (Biological Wastewater Treatment). Bioflok adalah sebuah sistem budidaya dengan memanfaatkan bakteri pembentuk flok (Flocs Forming Bacteria) dalam pengolahan limbah.
Bioflok merupakan agregat diatom, makroalga, pellet sisa, eksoskeleton organisma mati, bakteri, protista dan invertebrata. Juga mengandung bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain yang berdiameter 0,1-2 mm. 

Flok yang terbentuk inilah yang dimanfaatkan sebagai pakan tambahan ikan yang mengandung nutrisi tinggi, yang mampu disandingkan dengan pakan alami, sehingga pertumbuhan sangat cepat dan dapat mengurangi pemberian pakan. Dapat disimpulkan bahwa teknologi bioflok adalah teknologi yang memanfaatkan hasil metabolisma ikan yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan secara langsung, sehingga ikan yang dibudidayakan memperoleh protein tambahan dari pakan alami yaitu flok, di samping pakan pelet yang diberikan.

SISTEM
Sistem kerja dari bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung senyawa kabon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan sedikit unsur fosfor (P) menjadi gumpalan berupa flok dengan menggunakan bakteri pembentuk flok yang mensintesis biopolimer polihidroksi alkanoat sebagai ikatan bioflok.
Bakteri pembentuk flok dipilih dari bakteri yang memiliki karakteristik: (1) non patogen, (2) memiliki kemampuan mensintesis polihidroksi alkanoat (PHA), (3) memproduksi enzim ekstraselular, (4) memproduksi bakteriosin terhadap bakteri patogen, (5) mengeluarkan metabolit sekunder yang menekan pertumbuhan dan menetralkan toksin dari plankton merugikan dan (6) mudah dibiakkan di lapangan.

Kandungan Nutrisi Bioflok
Terbentuknya flok secara sederhana dijelaskan sebagai berikut: Mikroorganisma seperti bakteri dengan daya lisis bahan organik memanfaatkan detritus sebagai makanan. Sel-selnya mensekresi lendir metabolit, biopolimer (polisakarida, peptida dan lipid) atau senyawa kombinasi dan terakumulasi di sekitar dinding sel detritus. Ikatan didinding sel bakteri menyebabkan munculnya flok bakterial. Polimer ekstraseluler yang dibentuk bakteri berfungsi sebagai jembatan penghubung (panjang dapat mencapai 50 µm). Dua senyawa biopolimer dengan gugus karboksil (COOH) pada bakteri berbeda membentuk ester dengan ion divalen (Ca, Mg). Ikatan-ikatan ini meningkatkan massa kumpulan partikel menjadikan inti kumpulan bersifat hidrofobik (takut air) dan tepinya bersifat hidrofilik (suka air) sehingga terjadi dewaterisasi (lebih sedikit air di dalam partikel). Karena ukuran diameter yang membesar maka flok mudah mengendap. Di samping itu, kandungan bahan organik, oksigen dan pH juga berpengaruh terhadap terbentuknya flok. Pembentukan bioflok berkualitas memerlukan perbandingan C:N:P sekitar 100:5:1. Oksigen terlarut di seluruh badan air sebaiknya >4 ppm, jika terlalu rendah menyebabkan perkembangan bakteri filamen. Sedangkan pH yang rendah akan menghambat pembentukan bioflok karena mengurangi kandungan kation divalen dalam air untuk ikatan esterasi.

MANFAAT
Penerapan system bioflok apabila diaplikasikan dengan tepat adalah minimnya pergantian air dalam sistem budidaya sehingga teknologi ini ramah lingkungan. Pakan yang digunakan pun menjadi lebih sedikit ketimbang sistem konvensional lain. Manfaat dan keuntungan sistem bioflok antara lain:
1. Menghemat pakan pelet, FCR dapat mencapai 0,8-0,7
2. Pertumbuhan ikan lele lebih seragam dan rampag, artinya selama kegiatan budidaya tidak ada kegiatan penyortiran.
3. Pertumbuhan ikan lebih optimal dengan jangka waktu panen yang lebih cepat.
4. Padat tebar benih lebih tinggi, berkisar 500-1.000 ekor per m³.
5. Ikan sehat dan gesit serta dapat mengurangi hama/penyakit ikan.
Selain manfaat tersebut, ada beberapa keuntungan lain dari sistem bioflok, seperti:
- Hemat lahan, karena padat tebar tinggi.
- Tampilan kolam lebih indah, terutama jika menggunakan kolam bundar.
- Manajemen pakan, air & tata letak lebih mudah, tidak serumit kolam tanah
- Waktu Pemberian pakan lebih efisien, karena sehari hanya dua kali.

SYARAT & KETENTUAN
Beberapa hal yang menjadi syarat dan ketentuan dalam budidaya lele
padat tebar tinggi dengan sistem bioflok antara lain:
1.   Bakteri pembentuk flok
Dapat ditemukan pada Probiotik yang mengandung bakteri pembentuk flok.
Bakteri yang mampu membentuk flok diantaranya:
- Zooglea ramigera
- Escherichia intermedia
- Paracolobacterium aerogenoids
- Bacillus subtilis
- Bacillus cereus
- Flavobacterium
- Pseudomonas alcaligenes
- Sphaerotillus natans
- Tetrad dan Tricoda
2.   Kadar oksigen yang tinggi
Dengan padat tebar yang tinggi, tentunya kebutuhan oksigen di kolam budidaya juga harus mencukupi, selain itu bakteri pembentuk flok juga bergantung erat pada oksigen untuk dapat bekerja. Penambahan aerasi pada kolam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kadar oksigen dalam kolam. Dapat menggunakan pompa air dengan ketinggian 2,5 meter dengan kekuatan 43 watt, untuk kolam bundar dengan dengan ukuran diameter 4m. Atau bisa dicabang 4 jika berdiameter 1 m.
3.   Lumpur aktif
Seluruh dasar kolam dibuat selalu aktif bergerak, agar tidak ada endapan. Bisa disatukan dengan semburan/aerator atau pompa air. Jadi selain menambah oksigen, aerator atau pompa air digunakan juga untuk membuat lumpur aktif.
4.   Penambahan bahan starter yang mengandung karbon, sebagai pakan bakteri pembentuk flok. Bisa menggunakan molase, tepung tapioka, tepung terigu, bekatul atau gula.

INDIKATOR 
Ciri-ciri air kolam yang sudah terbentuk flok antara lain :
1. Warna air kolam coklat kekuningan, warna cerah, semakin lama akan coklat kemerahan.
2. Air kolam tidak terlalu pekat, tidak berminyak, tidak encer dan tidak kental.
3. Air kolam tidak berbau amoniak
4. Jika diambil sampel airnya, kemudian didiamkan beberapa menit, terdapat endapan coklat kehijauan yang melayang-layang didalam air.
5. Perilaku ikan: aktif bergerak, nafsu makan tinggi, pada saat siang hari ikan berada di dasar kolam.

Referensi: berbagai sumber

40 komentar:

  1. keren gan info nya
    mo nanya nih, budidaya ikan padat tebar (bioflok) cocok gak kalo dibikin akuaponik? yg air kolam ikan nya di pake siram tanaman, trus di balikin lagi ke kolam tuh airnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya tidak mas, karena akan mengurangi endpan dan terjadinya bioflok

      Hapus
    2. Begitu juga...Pada tanaman akan menggumpal pada filter

      Hapus
  2. Kalau kkolam 1m3, tebar 1000 ekor msh dapat untung bersih brp pak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1000 ekor menjadi 1 kwintal/100kilo (Harga bibit 140 x 1000)+(harga pakan /kilo 10.000 x 90)=140.000 + 900.000 = 1.040.000, harga jual lele 16.000/kilo x 100 = 1.6 juta
      keuntungan : 1,6 -1.04 = 560.000 ribu (kalo lele hidup selamat sampai panen) sistem bioflok tidak mudah karena perlu modal pompa aerasi yg tidak boleh mati selama 24 jam, kalo mati lampu ya wassalam lelenya
      keuntungan =》

      Hapus
    2. Coba dulu yg konvensional bos, angan angan keuntungan nanti kalo udah ahli melihara, coba dulu skala kecil rasain susahnya melihara lele

      Hapus
    3. kim mahesa benar juga, baik prediksi laba maupun advisnya. memang penerapan inovasi memerlukan pengalaman dan usaha yang terus-menerus. selamat berkarya dan sukses buat anda berdua

      Hapus
  3. Info cuma teori umum copas dari sebelah ya. Kalau mau berbagi jgn tanggung2 bos,jelaskan step by step sampe panen

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapan yanag anda berikan. blog ini kami buat sebagai media penyuluhan perikanan untuk kalangan umum, berisi antara lain informasi kegiatan perikanan (budidaya, penangkapan, pengolahan, konservasi, sosek dsb). bisa jadi tulisan yang dimuat adalah meneruskan informasi dari sumber lain, rekomendasi pemerintah, opini dll. dikandung maksud untuk memberi dorongan (motivasi), masukan maupun melempar gagasan, sehingga kadang-kadang bernuansa 'pancingan' yang sepenggal-sepenggal. bisa diperhatikan tujuan blog (Berilmu alamiah beramal ilmiah. Berbagi untuk kemanfaatan, Berharap pererat pertemanan, Mengisi wacana, gagasan dan pengalaman yang bernilai tambah.)

      Hapus
  4. Perkenalkan saya Teguh dari Bojonegoro, untuk budidaya bioflok apakah perlu penambahan tepung kanji? saya sudah menanam tetapi waktu panen agag lambat yaitu 3,5 bulan. mohon Sarannya Pak. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tepung kanji hampir sama fungsinya dengan tepung-tepung lain yang mengandung karbohidrat dan serat, berfungsi sebagai 'starter' (makanan bakteri pembentuk flok). jumlah yang diperlukan tidak terlalu banyak, sekedar untuk menumbuhkan pakan alami. terima kasih atensi anda. selamat mengelola usaha semoga berhasil baik dan menguntungkan

      Hapus
  5. Klo mau untung pakan jgn beli , buat sendiri aja , permaslahan budidaya ada di harga pakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. pembuatan pakan secara mandiri adalah langkah yang tepat dalam kegiatan usaha perikanan budidaya. dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki para pelaku utama perikanan dapat menghasilkan pakan ikan yang bisa mencukupi kebutuhan untuk ikan yang dibudidayakannya, namun demikian pakan mandiri haruslah memiliki mutu yang baik sehingga pada akhirnya dapat menghemat biaya produksi dan tetap menghasilkan panen ikan yang banyak. harga pakan pabrikan memang dirasakan sangat memberatkan bagi pelaku usaha perikanan budidaya berskala kecil. terima kasih atas tanggapannya

      Hapus
  6. Mohon maaf gan..boleh tanya kalok sitem bioflok di gambungkan dengan aquaponik bisa apa tidak gan.karena bioflok kan mengandung molase(tetes tebu) dalam benak saya molase dapat juga bisa menumbuhkan tumbuhan secara alami
    ..trimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. tuh di atas sudah ada tanggapan dari muhammad arief dan Satria Karawang. terima kasih

      Hapus
  7. kalau aerator mati terll lama yg menjadi supply oksigen... apa efek nya?

    BalasHapus
  8. Bioflok yang saya coba kok airnya agak hitam kehijauan, mohon bimbingannya

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. beli erator yang punya arus listrik ac dan dc, kalau mati lampu tetap hidup jadi jangan kwatir ikan mati,produk resun banyak bos

    BalasHapus
  11. pertama ya bibitnya bos greding berapak, kl udh greding 3 biasanya pertumbuhanya lambat, biasanya 1 indukan ada 10% pertumbuhan lambat, yang kedua kandungan proteinnya rendah, yang kedua ph harus diatas 5 bos biasanya kalau ph terlalu rendah danterlalu tinggi menganngu pencernaan/ pertumbuhan,dan suhujuga ganggu nafsu makan bos 28-30 idealnya, pakai merang alas terpalmenstabilkan suhu biar ikannya nafsu makan stabil/ dan mengurangi kematian saat benih ditebar, kalau stabilkan ph,diberi dolomit 10 harisekali tambahkan 50 gram /meter, dan gram krosok/kiloan yang tidak dosis sama air saja bos, pakan fermentasi pakai probiotik biar cepat besar dan irit pakan bos

    BalasHapus
  12. bos itu dulu dikondisikan bibit, ph sama airnya bos

    BalasHapus
  13. @djoelhan_sjahpoetra untuk menghindari aerator yang mati karena gangguan jaringan listrik bisa diatasi dengan penggunaan aerator ac/dc sesuai saran @ardi_nata. dalam budidaya ikan sistem bioflok memang fungsi aerasi air media sangat penting, jika aerasi berhenti dalam beberapa jam bisa menyebabkan kematian ikan yang dipelihara.
    @rahmad_satria warna air kolam pemeliharaan ikan yang timbul disebabkan oleh jenis dan kondisi plankton dan bakteri yang tumbuh. bisa jadi warna hitam kehijauan tersebut disebabkan plankton yang diharapkan tidak tumbuh dengan baik, atau disebabkan blooming plankton atau mungkin karena kematian mendadak/massal plankton.
    @ardi_nata terima kasih atas informasi dan penjelasan yang diberikan

    BalasHapus
  14. mohon maaf saya mau tanya kenapa dengan sistem bioflok saya sangat berbau, dan bagai mana mengatasi nya agar tidak terjadi kematian?

    BalasHapus
  15. Bagus sekali konten bung Muhammad Murni . Saya ingin mencoba budidaya lele pakai drum, sebaiknya terbaring/berdiri drumnya? Lalu untuk 2 drum, aerator yg seperti apa bila perlu merk apa yg direkomendasikan?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  16. Kl air bioflok warnanya menjadi coklat kemerahan apa msh ada kandungan floknya?

    BalasHapus
  17. -martha sejati: bau air disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya sisa pakan dan kotoran ikan yang menumpuk tidak terfermentasi dengan baik (tidak menjadi flok). untuk menanggulanginya bisa dengan cara mengatur aerasi secara maksimal, pemberian/ganti jenis probiotik dengan yang lebih komplek kandungan bakteri pengurainya atau pemberian pakan yang berenzim.
    jika ukuran lele mulai bervariasi (biasanya setelah berumur sebulan lebih) lakukan grading.

    -Hariyo S.: drum yang digunakan sebaiknya terbuat dari plastik berukuran besar (volume lebih dari 100 liter). penempatannya bisa terbaring atau berdiri, namun meskipun harus merubah bentuk kami sarankan diletakkan secara horizontal/terbaring.
    aerator untuk 2 (dua) unit drum masing-masing berukuran 100 liter air media cukup menggunakan 1 (satu) aerator berkapasitas kecil (sekitar 200 liter udara per jam). ada banyak jenis dan merk di pasaran.

    -pancanaka: warna air coklat kemerahan terutama merah muda bisa juga menandakan bahwa air media masih mengandung flok. dengan aerasi yang kuat dan pemberian probiotik secara kontinyu akan memaksimalkan pembentukan flok dalam media pemeliharaan.

    terima kasih untuk semua komentar yang anda berikan. selamat berkarya, semoga berhasil dengan baik

    BalasHapus
  18. ass. pak perkenalkan nama sy erwin, mau nanya pak kolam sistem bioflok itu cocok untuk ikan mas atau nila nga pak trus apakah qt tidak perlu lagi mengganti airnya pak sampai masa panen. trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaikum salam. pada dasarnya sistem bioflok hampir cocok untuk semua jenis ikan, karena flok bukanlah makanan yang langsung dikonsumsi oleh ikan. mereka tetap harus diberi pakan buatan untuk bisa tumbuh berkembang sebagaimana yang diharapkan.

      penggantian air dilakukan apabila flok yang ada mulai rusak, dicirikan dengan warna hitam pekat dan berbau. pada kondisi seperti ini perlu dilakukan pergantian air sekira 20-30 persen dan pemberian probiotik secara tepat

      Hapus
    2. Saya peternak ikan pemula.mohon bimbingan buat semua.
      Saya punya kolam bioflok yg di tebar ikan nila, bioflok sudah berjalan selama sebulan, aplikasi mingguan rutin saya tambah dengan nitrobacter. Setelah tambahan nitrobacter kolam saya kelihatan agak menjernih. Apakah flok yg ada ter netralisir oleh nitrobacter, dan apakah tdk ada masalah dgn penambahan nitrobacter, mohon pencerahanya Pak,

      Hapus
  19. oia pak mau nanya juga pak,kl sistem bioflok brapa maksimal ikan yang bisa benih ditebar pada kolam ukuran 2x1m karena sy punya kolam terpal ukuran 2x1m yg masih menggunakan sistem konvensional trus sy capek pak harus ganti air tiap minggu. sy mau coba pak beralih ke sistem bioflok cuman masih blum paham. mohon bimbingannya pak. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. padat tebar ikan dalam kolam sistem bioflok bergantung kepada jenis ikan dan ukuran panen yang diharapkan. secara umum untuk jenis-jenis ikan seperti lele atau nila dapat ditebari sebanyak 1.000-2.000 ekor untuk kolam berukuran 2X1 meter dengan ketinggian air 1 meter.
      selamat berkarya, semoga berhasil dengan baik dan memperoleh keuntungan

      Hapus
  20. Sy tertarik dgn pemaparan sistem BIOFLOK ini.
    Agar lebih jelas bg sy yg awam ttg istilah bahan kimia pembentuk FLOK, mgkin bpk bisa memberi gambaran bahan2 yg dijual di sekitar kita. Bgmn cara meramu dg perbandingan yg tepat.
    Alhamdulillah, lahan dan tempat sdh siap.

    BalasHapus
  21. Asalamualaikum pa saya mau nanya apakah mungkin dalam 1 kolam demgan sistem ini ikan lele gurame dan nila dpt disatukan?
    Dan berapa komposisi padat tebar untuk masing" ikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa alaikum salam wrb.
      sebaiknya dalam 1kolam dipelihara hanya 1jenis komoditas ikan. hal ini untuk memudahkan dalam manajemen air dan pola pemberian pakan beserta jenis pakannya.
      terima kasih atas atensinya. selamat berusaha di bidang budidaya perikanan, semoga sukses

      Hapus
  22. Dan kolam saya ukurannya 2x1

    BalasHapus
  23. Asalamualaikum pak apakah bioflok dapat diberikan filter?

    BalasHapus
  24. kalo utk ikan mas jumlah kepekatan flok maksimal bias sampai berapa ml/liter ya pak?

    BalasHapus
  25. Saya membuat sistem bioflok tp proses fermetasi baru berjalan 5 hari airnya berbau da berbusa
    apakah itu gagal prosesnya dan bagaimana mengatasinya

    BalasHapus
  26. Apakah tepung kanji dan yang lainnya berperan penting dalam pembentukan flok pak? Mohon pencerahannya

    BalasHapus