Kamis, 11 September 2014

IKAN LANGKA (2)

BELANGKAS, MIMI LAN MINTUNO MELAMBANGKAN CINTA SEJATI

Dalam budaya Jawa, sering kita jumpai doa/harapan yang terucap "Mugo-mugo dadio pasangan koyo mimi lan mintuno". Apa yang kemudian terbesit dari doa itu. Ternyata banyak yang tidak faham apa yang dimaksud dengan "mimi lan mintuno". Saya mencoba mencari jawaban atas kegalauan hati soal "mimi lan mintuno", akhirnya terpecahkan sudah apa itu "mimi lan mintuno" dan juga filosofinya mengapa pasangan setia itu selalu digambarkan dengan "mimi lan mintuno" 

Mimi, atau Mintuna, ialah beberapa jenis hewan beruas (artropoda) yang menghuni perairan dangkal wilayah paya-paya dan kawasan mangrove yang berbentuk seperti ladam kuda berekor. Semuanya (empat jenis) termasuk dalam keluarga Limulidae dan menjadi wakil dari bangsa Xiphosurida yang masih bertahan hidup. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk berarti sejak masa Devon (400-250 juta tahun yang lalu) dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama. Mimi adalah nama dalam bahasa Jawa untuk yang berkelamin jantan dan mintuna adalah untuk yang berkelamin betina. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Horseshoe Crab. Belangkas mudah ditangkap di tepi-tepi pantai. Sekitar 500.000 belangkas setiap tahun dikumpulkan di pesisir Timur AS, diatur di bawah hukum antarnegara bagian (Wikipedia). 

Hewan ini bukanlah masuk ke jenis crab/kepiting (udang-udangan), namun lebih kepada family arachnidae.

Ada empat macam species yang ditemukan di muka bumi ini.
1)  Limulus polyphemus ditemukan di sepanjang barat lautan Atlantik dan pantai Gulf, mulai dari Maine hingga Yucatan Peninsula, dengan  Teluk Delaware sebagai sentral populasinya. Sedangkan
2)  Tachypleus gigas dan
3) Carcinoscorpius rotundicauda ditemukan di wilayah Indo Pasifik, mulai dari Teluk Bengal hingga Indonesia dan Kalimantan.
4) Tachypleus tridentatus berada antara Philipina hingga di barat daya lautan Jepang

Ukuran organisme yang jantan lebih kecil daripada yang betina. Panjang tubuhnya kira-kira 51 cm (20 inchi). Ketika masih hidup berwarna coklat kehijauan. Tetapi setelah mati berubah menjadi coklat tua. Hewan ini bernafas dengan insang, yang letaknya di ruas paling akhir abdomen. Mulutnya terletak di tengah-tengah badannya. Sementara matanya berada di bagian atas sebelah depan cangkangnya.

Jika hewan ini terbalik, maka ia akan menggunakan ekornya yang kuat untuk tumpuannya berbalik. Kalau ia tidak bisa segera berbalik, maka akan mati. Bila ada bagian tubuhnya yang putus, bisa tumbuh lagi seperti semula. Ia juga mempunyai sistem kekebalan tubuh yang menakjubkan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat, cairan yang diambil dari organisme ini bisa untuk membekukan darah. Untuk mengambil cairan tersebut, ilmuwan tidak perlu melukai mereka, dan dengan segera mengembalikannya ke dalam air.

Mimi dan mintuno ini menghabiskan waktu hidupnya di perairan yang mempunyai salinitas tinggi, dan banyak ditemukan di perairan dangkal atau teluk. Tempat hidupnya kebanyakan di wilayah yang banyak terdapat endapan lumpur, karena di situlah bisa dengan mudah ditemukan makanannya, yaitu jenis cacing dan kerang-kerangan (remis dan kijing).  

Jika perairan tempat tinggalnya itu hangat sepanjang tahun, maka ia juga akan aktif sepanjang tahun. Tapi jika perairan suhunya menurun ketika musim dingin, maka ia akan mengubur tubuhnya di dalam lumpur, menunggu hingga musim semi tiba.

Horseshoe crab dewasa akan turun ke perairan yang lebih dalam ketika masanya berkembang biak. Terjadinya perkawinan dan pembuahan paling banyak ketika malam hari saat bulan purnama. Biasanya jantan dulu yang tiba di pantai. Ketika sang betina menyusul, sang jantan kemudian melepaskan hormon pheromon ke dalam air, untuk menarik perhatian pasangannya.

Betina bisa mengeluarkan 2.000-4.000 telur dalam sekali semprot. Telur-telur itu ditempatkan di lubang-lubang. Dalam sekali masa reproduksi, betina bisa menyimpan telur dalam 5-7 lubang. Dengan begitu, kurang lebih 20.000 telur dikeluarkan dalam sekali masa reproduksi.

Betina baru bisa menghasilkan telur ketika berumur 10-11 tahun. Sedangkan yang jantan lebih muda, antara 8-9 tahun. Itulah mengapa perkembangan species ini lambat sekali, karena faktor matang telur yang sangat lama.

Menurut beberapa informasi ikan mimi dan mintuno ini ikan yang ajaib. Kedua ikan tersebut tidak dapat dipisahkan. Jika ikan pasangan ini dipisahkan maka keduanya dipastikan mati. Keunikan lain dari ikan ini, menurut cerita jika ikan ini dimasak tidak bersamaan maka ikan ini akan beracun, tetapi jika dimasak bersamaan ikan ini dapat dikonsumsi biasa. Maka kemudian filosofi pasangan cinta sejati itu sering digambarkan dengan "mimi lan mintuna", kesetiaan ikan mimi lan mintuna tiada tandingan saling menjaga setia sampai mati. "Runtung-runtung rerentengan pindha mimi lan mintuna"

Sumber: Hery Fosil & Puji Akas, noenkcahyana.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar